Rabu 29 Aug 2018 19:00 WIB

Ahmad Dhani: Saya Dipersekusi Karena Saya Kuat

Ahmad Dhani dikepung sekelompok orang saat menghadiri deklarasi #2019GantiPresiden

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Bayu Hermawan
Musisi Ahmad Dhani mendengarkan pembacaan dakwaan saat menjalani sidang perdana kasus ujaran kebencian di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (16/4).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Musisi Ahmad Dhani mendengarkan pembacaan dakwaan saat menjalani sidang perdana kasus ujaran kebencian di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (16/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivis #2019GantiPresiden, Ahmad Dhani mengatakan, persekusi yang diterimanya di Surabaya, menunjukan jika dirinya punya daya tawar yang kuat. Terutama, dalam membawa gerakan #2019GantiPresiden semakin populer di tengah masyarakat.

"Justru karena saya dirasa kuat ada di Surabaya makanya dipersekusi,” kata Dhani kepada wartawan di Gedung DPR, Rabu (29/8).

Diketahui bersama, Ahmad Dhani sedianya akan menghadiri deklarasi #2019GantiPresiden di Surabaya, Ahad (26/8) lalu. Namun, ia dikepung oleh sekelompok orang. Ia mengaku telah ada pengancaman untuk membakar mobil komando yang kemudian mobil tersebut disita polisi sehingga tak dapat masuk ke ruang deklarasi.

Menurut Dhani, tanpa kehadiran dirinya, tagar #2019GantiPresiden biasa-biasa saja. Namun, setelah mengalami persekusi, iya meyakini bahwa tagar tersebut memiliki dampak yang cukup besar. "Seandainya power #2019GantiPresiden tidak kuat, tentunya tidak akan dipersekusi," ujarnya.