Ahad 02 Sep 2018 13:32 WIB

Atlet Asian Games Ikut Uji Coba LRT Jakarta

LRT diharapkan dapat menurunkan angka kemacetan dan mengurangi polusi.

Rep: Sri Handayani/ Red: Gita Amanda
Kereta light rail transit (LRT) melintas saat uji coba di Stasiun LRT Velodrome, Jakarta, Rabu (15/8).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Kereta light rail transit (LRT) melintas saat uji coba di Stasiun LRT Velodrome, Jakarta, Rabu (15/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uji coba kereta ringan Light Rail Vehicles (LRV) terus dilakukan. Kali ini, PT Light Rail Transit (LRT) mengajak perwakilan atlet Indonesia yang berjuang di Asian Games 2018 untuk menjajal moda transportasi tersebut.

"Kesempatan ini digunakan untuk berbagi pesan kebaikan dalam menggunakan fasilitas publik yang disuarakan oleh lima orang atlet nasional dari cabang olah raga squash," kata Direktur Utama PT LRT Jakarta Allan Tandiono dalam keterangan tertulis yang diterima Ahad (2/9).

Uji coba dilakukan pada 1 September 2018. Kegiatan ini merupakan satu dari rangkaian uji coba yang dilakukan sejak 15 Agustus 2018 hingga 20 September 2018. Para atlet menjajal fasilitas kereta ringan pertama di Indonesia itu bersamaan dengan sesi Family Trial Operation Day.

Berbeda dengan uji coba sebelumnya, Family Trial Operation Day kali ini dilakukan dengan melibatkan penumpang dari berbagai usia. "Untuk pertama kalinya kami menyertakan penumpang berusia dua tahun hingga 63 tahun," ujar Allan.

Para atlet didampingi Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Squash Indonesia (PB PSI) Alfitra Salam Apu. Ia mengaku merasa nyaman menggunakan kereta ringan tersebut. Alfitra berharap, operasional LRT akan segera dilakukan dan jalur yang ada bisa diperpanjang. Lebih lanjut, ia berharap fasilitas tersebut bisa mengurangi kemacetan di Jakarta.

Atlet Squash Agung Wilant mengaku senang mendapatkan kesempatan awal mengikuti uji coba LRV. Ia berharap fasilitas ini nantinya akan didukung dengan operasional yang baik. "Disiplin waktu, selalu jaga kebersihan di ruang publik dan transportasi ramah lingkungan," kata dia mewakili para atlet.

Proyek LRT Jakarta dimulai pada pertengahan 2016. Fasilitas ini diproyeksikan akan mampu mengalihkan kebiasaan warga di DKI Jakarta menaiki kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Secara jangka panjang, LRT diharapkan dapat menurunkan angka kemacetan dan mengurangi polusi.

Uji coba LRT Jakarta dilakukan dengan empat gerbong. Masing-masing gerbong memiliki kapasitas 135 orang atau nyaman untuk 500 orang per perjalanan. Sesuai rekomendasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub), uji coba dilakukan dengan kecepatan 40 kilometer pada lintasan lurus, 15-20 kilometer saat mendekati stasiun, dan 15-25 kilometer pada setiap belokan.

LRV yang diuji coba memiliki kapasitas untuk berjalan hingga 90 kilometer per jam. Namun, dalam operasionalnya nanti, kereta ini hanya akan melaju dengan kecepatan maksimum 80 kilometer per jam. Jarak antar stasiun ditargetkan akan ditempuh dalam waktu 1,5 menit dengan pemberhentian di masing-masing stasiun selama 30 detik. Uji Coba dilakukan melintasi lima stasiun, dari Stasiun Velodrome menuju Stasiun Boulevard Utara dan sebaliknya, dengan panjang lintasan 5,8 kilometer.

LRT Jakarta juga menargetkan integrasi intermoda dengan PT Transjakarta. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah penumpang hingga 20 ribu orang per hari. Dengan adanya LRT Jakarta diharapkan akan ada pengurangan sekitar 5.000 kendaraan plibadi yang keluar dari kawasan Kelapa Gading, Pulomas dan Kayu Putih menuju tengah kota Jakarta setiap harinya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement