Ahad 02 Sep 2018 19:06 WIB

Antrean Panjang Terjadi di JPO Gelora Bung Karno

Sejumlah pengguna JPO Gelora Bung Karno memilih untuk melompati pagar pembatas

Warga mengantre untuk menggunakan JPO Halte GBK, Ahad (2/8).
Foto: Umi Nur Fadhilah/REPUBLIKA
Warga mengantre untuk menggunakan JPO Halte GBK, Ahad (2/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arus pengguna Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Halte Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada malam ini, Ahad (2/9) terhenti akibat hujan. Kondisi tersebut mengakibatkan jembatan kelebihan kapasitas terutama menjelang acara penutupan Asian Games ke-18.

Berdasarkan laporan wartawan Antara di lokasi malam ini antrean JPO terbagi menjadi dua bagian. Saat hujan deras, arus pengguna JPO dari Halte Busway menuju GBK terhenti.

Sedangkan, di sisi lainnya berjalan sangat lambat. Perlu waktu sekitar 10 menit untuk mencapai halte. "Yang di jembatan tetap jalan, jangan berhenti!" ujar para petugas pemandu menggunakan pengeras suara.

Sementara, pengguna JPO yang telah turun menuju GBK mau tidak mau harus mencari tempat berteduh lainnya. Bahkan harus berbasah-basahan taktala kawasan Gate 6 di sekitar JPO tergenang air setinggi mata kaki.

Salah satu petugas pemandu bernama Kurniawan Dicky mengatakan, peringatan kepada pengguna jembatan dilakukan agar jembatan tidak kelebihan beban. Selain itu, tindakan tersebut menganggapi laporan pengguna JPO yang merasa kondisi jembatan tersebut tidak stabil saat arus semua orang terhenti untuk meneduh dari hujan.

"Ada ibu-ibu yang bilang jembatannya goyang. Lalu, ada arahan dari Satgas dan panitia untuk membantu mengarahkan pengguna JPO agar semuanya bergerak" ujarnya.

Di sisi lain, beberapa pengguna JPO menyerah dengan antrean dan melompati pagar pembatas. Mereka memutuskan tidak menggunakan JPO dan menyeberang kehujanan.

Setelah hujan sedikit mereda, arus pengguna JPO Halte GBK perlahan-lahan bergerak dan menjadi lancar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement