Ahad 02 Sep 2018 22:33 WIB

Presiden Serahkan Bantuan Rp264 Miliar Perbaikan 5.293 Rumah

Presiden Joko Widodo

Rep: Amri Amrullah/ Red: Reiny Dwinanda
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Gubernur NTB TGB Zainul Majdi (kiri) saat tiba untuk memberikan bantuan korban gempa secara simbolis di Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Minggu (2/9).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Gubernur NTB TGB Zainul Majdi (kiri) saat tiba untuk memberikan bantuan korban gempa secara simbolis di Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Minggu (2/9).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Presiden Joko Widodo memberikan langsung bantuan untuk perbaikan rumah rusak berat kepada korban gempa Lombok di Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, Ahad (2/9). Mayoritas korban gempa yang huniannya rusak berat merupakan warga Lombok Timur.

Kepada korban gempa yang menerima bantuan, Jokowi berpesan agar dana yang diberikan benar-benar untuk membangun rumah. Ia tak ingin dana bantuan perbaikan rumah digunakan untuk hal yang lain.

"Saya akan cek benar nanti, uangnya dibangunkan rumah atau tidak. Satu lagi pesan saya untuk pejabat pemerintah, jangan dipotong serupiah pun dana yang turun ke masyarakat," kata Jokowi.

Di samping itu, Jokowi juga meminta masyarakat bersabar karena untuk sementara yang diberikan dana stimulan masih sejumlah 5.293. Sisanya sekitar 70 ribuan lebih masih dalam verifikasi sesuai aturan yang berlaku.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan nilai total yang diserahkan sebanyak Rp264 milyar untuk 5.293 kepala keluarga (KK) yang rumahnya rusak berat. Tiap warga yang rumahnya rusak berat mendapat stimulus Rp50 juta.

"Bantuan langsung ditransfer oleh Pemerintah dan masyarakat menerima dalam bentuk tabungan BRI," sebut Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Ahad (2/9).

Baca juga: Sri Mulyani: Rp 1,9 Triliun untuk Rekonstruksi Gempa Lombok

Dana stimulan dari pemerintah diberikan kepada 359 warga Kabupaten Lombok Barat, 1.353 warga Kabupaten Lombok Utara, 2.782 warga Kabupaten Lombok Timur, 779 warga Kabupaten Lombok Tengah, dan 20 warga Kota Mataram. Satu orang perwakilan dari lima kabupaten/kota menerima secara simbolis bantuan langsung dari presiden.

"Diharapkan tabungan sebesar Rp50 juta dapat membantu masyarakat membangun kembali rumahnya yang roboh akibat gempa," kata Sutopo.

Ditemui terpisah, masyarakat yang sudah mendapatkan buku tabungan BRI, seperti Munawir yang berdomisili di Salut Timur, Kabupaten Lombok Barat mengatakan niatnya untuk membangun rumah tahan gempa. "Saya akan membangun rumah tahan gempa seperti yang dicontohkan pemerintah, seperti RISHA," ucapnya.

Mardin, warga Kecamatan Kayangan, Lombok Utara, juga berpikiran serupa. Ia ingin membangun semi rumah kayu dengan konstruksi pondasinya yang tahan gempa, seperti RISHA.

"Dananya kira-kira sekitar Rp40 juta, sisa bantuan Rp 10 juta akan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari," ujarnya.

Kedatangan Presiden untuk yang ketiga kali ini adalah untuk memastikan para korban telah tertangani dengan baik dan mendapat pertolongan, mengecek sekolah dan rumah sakit darurat, memastikan aktivitas perekonomian berjalan lancar, serta menghibur masyarakat (penyintas/pengungsi) yang sudah berlangsung lama. Selama perjalanan menuju Gunung Sari, Lombok Barat, Jokowi menyempatkan ke pos pengungsian Desa Menggala dan Desa Kekait.

Di sana, Jokowi menyapa dan berdialog bersama warga. Jokowi juga menunaikan shalat magrib berjamaah dengan penyintas.

Malam harinya, presiden bersama pejabat negara lainnya menonton bersama dengan para penyintas acara penutupan Asian Games 2018 di Lapangan Sepakbola Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat. Di tempat yang sama, Jokowi menginap di tenda bersama para menteri, Kepala BNPB, Panglima TNI, Kapolri dan pejabat lainnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement