REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pasokan pupuk urea di Sumatra Barat diklaim aman hingga akhir 2018, meski ada tren peningkatan permintaan seiring ramainya musim tanam. PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), sebagai penanggungjawab distribusi pupuk urea di Sumbar, Riau, Kepri, dan Jambi, memastikan ketersediaan pupuk urea mencukupi.
Jumlah pasokan di gudang lini 2 dan 3 Sumbar mencapai 7.568 ton. Angka tersebut mampu menutup kebutuhan di Sumbar pada September 2018 sebanyak 6.646 ton.
Direktur Komersial PT Pupuk Iskandar Muda, Rochan Syamsul Hadi, menjelaskan kebutuhan pupuk di Sumbar saat ini memang mulai meningkat seiring masuknya musim tanam rendengan. Catatan perusahaan, pada September saja kebutuhan pupuk di Sumbar melonjak 39 persen dibandingkan kebutuhan Agustus 2018.
"Mendistribusikan pupuk urea bersubsidi di Sumbar, kami dibantu oleh 33 distributor dan 1.182 kios," jelasnya, Rabu (5/9).
Rochan menambahkan, pihaknya telah menginstruksikan seluruh distributor hingga kios untuk memastikan kelancaran pasokan. Realisasi penyaluran pupuk bersubsidi hingga Agustus 2018 sendiri, tercatat sebesar 41.573 ton atau 87,41 persen dari rencana alokasi sebesar 47.563 ton atau 56,96 persen dari alokasi tahun 2018 sebesar 72.990 ton.
"Kami memastikan pasokan lancar untuk memenuhi kebutuhan di lapangan," katanya.