Rabu 20 Apr 2011 10:52 WIB

Sekolah Ambruk, Puluhan Siswa SD Belajar di Teras Masjid

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER - Puluhan siswa SDN Bagon 02 di Desa Bagon, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember terpaksa belajar di teras masjid Nurul Ikhlas desa setempat, Rabu (20/4). "Mereka terpaksa

belajar di teras masjid karena tiga ruang kelas di sekolah setempat tidak bisa digunakan, satu ruang kelas ambruk dan dua ruang kelas temboknya sudah mulai miring," kata Kepala SDN Bagon 02, Sohib Hanafi.

Menurut dia, ruang kelas yang ditempati siswa kelas III ambruk karena usia bangunan sudah tua. SD Inpres itu dibangun sejak tahun 1976, dan belum pernah direnovasi. "Ambruknya satu ruang kelas menyebabkan tembok dua ruang kelas lainnya miring, sehingga tiga ruang kelas itu tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar dan mengajar (KBM) karena berbahaya," aparnya.

Kendati demikian, lanjut dia, pihak sekolah tetap melaksanakan KBM dengan lesehan di teras masjid Nurul Ikhlas yang terletak di sebelah selatan sekolah setempat. "Kami tidak ingin kegiatan belajar terhenti akibat ruang kelas yang ambruk, sehingga KBM dilakukan secara darurat di teras masjid," katanya, menjelaskan.

Ia menuturkan, siswa yang belajar di teras masjid adalah siswa kelas II dan III, sedangkan siswa kelas I menempati ruang kelas V. "Untuk sementara waktu, siswa kelas V terpaksa masuk siang. Sedangkan siswa kelas VI tetap belajar di ruang kelas karena sebentar lagi mereka mengikuti ujian nasional," ucapnya.

Sohib menuturkan, pihak Dinas Pendidikan Jember berjanji akan memberikan bantuan renovasi tiga ruang kelas dari dana alokasi khusus (DAK) tahun 2011. "Saya berharap, dana itu segera cair untuk memperbaiki ruang kelas yang ambruk, sehingga anak-anak bisa kembali belajar di ruang kelas," ujarnya, menambahkan.

Sementara salah seorang siswa kelas III, Fitriatul mengaku tetap semangat belajar, meski dengan kondisi darurat belajar lesehan di teras masjid. "Kadang-kadang terasa capek karena harus membungkuk saat menulis, namun siswa tetap semangat belajar di sini," tuturnya, lirih.

Ia berharap ruang kelas yang rusak segera diperbaiki, sehingga seluruh siswa kelas II dan III bisa kembali belajar di ruang kelas.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement