REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sekretaris Kabinet Dipo Alam sebagai anggota Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni) dan mantan Ketua Dewan Mahasiswa menentang upaya penggulingan Rektor UI Prof Gumilar R Sumantri yang dimotori kalangan dalam dan luar kampus tersebut.
"Upaya itu kurang patut dan tidak mendidik. Universitas bukan Partai Politik, juga bukan kancah politik untuk pemakzulan," katanya di Jakarta, Minggu malam, mengomentari wacana penggulingan Rektor UI pascapemberian gelar Dr HC kepada Raja Arab Saudi.
"Tidak patut juga membentuk 'Rektor Perjuangan atau Tandingan' karena semuanya ada dalam statuta UI dan juga peraturan pemerintah dalam pendidikan," lanjutnya.
Dipo meminta para civitas akademika UI tidak terpengaruh oleh ajakan untuk menggulingkan rektor karena tindakan itu kurang tepat. Kalau masalahnya menyangkut statuta UI sebagai universitas yang besar dan terhormat, Dipo menawarkan akan mempertemukan Rektor UI dengan Prof Emil Salim, para guru besar lain dan wali amanah UI, serta Mendiknas Moh. Nuh dalam pertemuan keluarga besar UI.
"Saya sudah telepon Pak Emil Salim dan beliau setuju. Jadi, tak benar kalau beliau ikut orasi ilmiah di UI untuk menurunkan Rektor terkait pemberian gelar doctor honoris causa pada Raja Arab Saudi," katanya.
Dipo berkali-kali mengingatkan agar civitas akademika UI tidak terpengaruh oleh berita-berita bohong yang provokatif. "Kami akan pertemukan pihak yang menginginkan adanya keterbukaan rektor dengan rektor UI dan Mendiknas," katanya lagi.
Pemberian gelar Doktor Honoris Causa kepada Raja Arab Saudi oleh Rektor Universitas Indonesia (UI) Gumilar R Sumantri dikecam oleh kalangan aktivis HAM dan 'sebagian' guru besar UI dan kecaman ini bahkan mengarah pada isu penggulingan rektor.
Dipo mencermati adanya ajakan kepada para dosen, mahasiswa, alumni UI dan masyarakat umum di internet untuk menaruh batu di Rektorat UI serta menghadiri pidato Emil Salim pukul 10.00 WIB di kampus UI Depok, Senin (5/9).
Padahal, katanya, "Prof Emil hanya akan pidato membahas Good Governance untuk UI, sama sekali tidak pidato mengenai pemberian gelar Dr Hc ke Raja Arab Saudi".
Anggota ILUNI UI menganjurkan agar jika ada masalah dibicarakan secara kekeluargaan, tidak perlu dibawa ke luar, karena ini menyangkut nama baik UI sebagai universitas besar dan ternama. Apalagi di UI, banyak orang intelek yang punya pikiran dan hati nurani yang bersih sehingga bisa diajak bicara.
"Menghadapi peristiwa ini, kita tak perlu menuruti nafsu untuk bertengkar, tapi harus berkepala dingin untuk menyelesaikan masalah perbedaan pendapat dengan baik. Jangan mau dikilik oleh pihak-pihak yang memang sengaja untuk menunggangi momentum pemberian gelar honoris causa itu menjadi masalah besar," kata Dipo Alam.
Bekas aktivis mahasiswa yang terkenal pemberani itu sudah mendapat laporan bahwa ada pihak-pihak tertentu yang menunggu di tikungan guna menimbrung dalam acara orasi tersebut. Untuk itulah, Dipo merasa terpanggil turun ke lapangan guna mencegah jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Jangan coba-coba memperkeruh masalah rumah tangga UI, karena UI bisa menyelesaikan masalah secara dewasa. Jangan memanas-manasi keadaan, kalau ada yang nimbrung akan saya lawan," katanya.
Apalagi dengan cara 'banci' dengan menghasut mahasiswa ikut-ikutan. Kalau ada anggota ILUNI atau pihak luar bernafsu untuk buat gerakan politik di UI, mereka harus konsekuen kepada dirinya, tidak perlu minta-minta bantuan gerakan mahasiswa bergerak. "Itu ajakan yang berjiwa kerdil dan tidak ksatria," tegasnya.
Menjawab pertanyaan jika Emil Salim datang dan berorasi menentang pemberian gelar pada Raja Arab Saudi, bukankah bisa mempengaruhi hubungan kedua negara mengingat dia sebagai Ketua Wantimpres, Dipo Alam langsung menukas, "Saya yakin Pak Emil sudah paham persoalan ini sehingga tak gampang terpancing."
Dipo menilai Emil Salim itu negarawan, pasti berfikir untuk bangsanya, dan ia sudah menyatakan bahwa topik soal Dr HC untuk Raja Arab Saudi oleh Rektor UI tidak masuk dalam topik yang akan dipidatokan.
Dipo menambahkan, agar Rektor UI juga sudi mendengar suara dan kritik dari kalangan kampusnya sendiri dan timbulnya gejolak ini pasti ada sebabnya. "Untuk itu kita saling ingatkan demi kemajuan UI. Sebaliknya Dipo juga berharap agar anggota Wali Amanat juga menunjukkan kinerjanya yang positif memajukan UI secara kongkret." demikian Dipo Alam.