REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Sebanyak 56 siswa kelas 3 dan 4 SD Negeri III Beji Kecamatan Kadunganteng Kabupaten Banyumas, Senin (24/10), terpaksa belajar di luar ruang kelas mereka. Hal ini karena bangunan ruang kelas mereka, sudah sangat tidak layak lagi digunakan.
''Kalau tetap belajar di dalam kelas, kami khawatir atap ruang kelas ambruk. Daripada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, lebih baik anak-anak kita ungsikan belajar di luar,'' jelas Kepala Sekolah SD Negeri III Beji, Suyono.
Dengan memilih tempat di bawah pohon, para siswa tidak kepanasan. Meja kursi di dalam kelas juga ikut diungsikan ke luar. Beberapa siswa juga mengaku belajar di di bawah pohon seperti ini justru membuatnya merasa senang. ''Kalau belajar di luar kelas terus malah enak. Soalnya, jadi adem. Kalau di dalam kelas, malah panas,'' kata seorang siswa.
Suyono mengakui, belajar di bawah pohon di luar kelas memang menyenangkan bagi anak-anak. Namun menurutnya, konsentrasi belajar anak-anak jadi mudah terganggu. ''Soalnya, setiap ada apa-apa di sekitar mereka, mereka jadi memperhatikan yang lain. Bukan memperhatikan gurunya yang sedang menerangkan pelajaran,'' jelasnya.
Menurut Suyono, kerusakan di dua bangunan ruang kelas itu sudah sangat parah. Atap yang terbuat asbes dan eternitnya sudah ambrol. Demikian juga dengan rangka kayunya, sudah lapuk semua. ''Semalam hujan deras. Kita khawatir atap bangunannya ambruk,'' jelasnya.
Sebenarnya ada empat dari enam ruang kelas yang kondisinya mendesak untuk diperbaiki. Namun, dua ruang kelas lainnya, ruang kelas 5 dan 6, dinilai masih bisa digunakan sehingga siswa-siswa kelas 5 dan 6 tidak perlu diungsikan ke luar.