REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Menurut evaluasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tingkat kejujuran siswa di daerah Jawa Barat berada di peringkat 15. Jelas ini berbanding terbalik dengan peringkat hasil ujian nasional yang dicapai Jawa Barat yang menempati urutan kedua di Indonesia.
Meskipun begitu menurut, Uyu Wahyudin, Ketua Tim Pengawas Ujian Nasional Jawa Barat, menyatakan bahwa tahun ini diusahakan peringkat kejujuran di Jawa Barat akan terus naik. "Tahun ini kita buat penyegelan lebih ketat, mulai dari dus paket soal hingga amplop paket soal yang ada di dalamnya", ucapnya.
Menurutnya penyegelan dus paket soal ujian nasional tahun ini adalah kali pertama dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. "Ini antisipasi kalau ada kecurangan. Selain itu pendistribusian soal ujian nasional juga akan diawasi dari pihak kepolisian. Mulai dari percetakan hingga ke tempat tujuan", imbuhnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Moh. Wahyudin Zarkasy, mengatakan bahwa jangan takut dalam menghadapi ujian nasional. "Percaya pada Tuhan, jangan percaya dengan sms", tegasnya.
Ia juga berpesan bahwa bila para siswa belajar dengan rajin maka soal akan mudah dikerjakan. "Itu pesan saya, belajar. Jangan pandang ujian nasional itu seperti hantu, justru dengan ujian nasional itu adalah tempat evaluasi diri. Dapat dilihat bahwa lulusan perguruan tinggi negeri ataupun swasta yang ikut dalam ujian nasional memiliki kapasitas yang mumpuni", jelasnya