Selasa 17 Apr 2012 22:27 WIB

185 Pengawas UN Disebar

Red: Djibril Muhammad
Siswa berkebutuhan khusus melaksanakan ujian Nasional tingkat SMA/MA/SMK/SMA-LB di SLB A Pembina Tingkat Nasional, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.Senin (16/4).
Foto: Agung Fatma Putra
Siswa berkebutuhan khusus melaksanakan ujian Nasional tingkat SMA/MA/SMK/SMA-LB di SLB A Pembina Tingkat Nasional, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.Senin (16/4).

REPUBLIKA.CO.ID, MUNTOK, BANGKA BARAT - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung menugaskan sebanyak 185 tenaga pengawas selama Ujian Nasional (UN) Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang dilaksanakan 16-19 April 2012.

"Sebanyak 185 pengawas tersebut akan bergantian menjaga di setiap unit sekolah penyelenggara UN agar berjalan tertib dan lancar," ujar Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah pada Disdikpora Bangka Barat, Amrullah Sidik di Muntok, Selasa (17/4).

Ia menjelaskan, penugasan setiap guru dilakukan dengan sistem silang antarsekolah untuk menjaga kenetralan selama berlansungnya UN dan meminimalkan kecurangan yang kemungkinan bisa dilakukan guru bersangkutan dengan memberikan jawaban kepada siswa.

Untuk meminimalkan terjadinya kecurangan, kata dia, pihaknya juga bekerja sama dengan pihak kepolisian dan tim dari akademisi yaitu dari Universitas Bangka Belitung dalam mendistribusikan lembar soal dan lembar jawaban ke setiap sekolah.

"Pendistribusian soal kami lakukan tiap hari dari Mapolsek ke unit sekolah dengan pengawalan ketat dari pihak kepolisian dan tim independen dari UBB," ujarnya.

Ia mengatakan, pengawasan silang dan pendistribusian melibatkan pihak kepolisian dan tim independen merupakan upaya mewujudkan UN yang bersih, jujur dan sukses baik dalam pelaksanaan maupun target pencapaian nilai.

Sebanyak 185 pengawas tersebut terdiri dari guru-guru SLTA di tiap kecamatan, terdiri dari Kecamatan Muntk sebanyak 78 orang, Simpang Teritip 32 orang, Tempilang 10 orang, Kelapa 41 orang, Jebus 19 orang dan Parittiga 37 orang.

Amrullah menambahkan, untuk lembar jawaban dikirim ke Disdik Provinsi setiap hari setelah UN selesai dengan melibatkan tiga pos yang terdiri dari Kantor Disdik Bangka Barat untuk menampung semua lembar jawaban dari seluruh sekolah di Kecamatan Muntok.

Pos Simpang Teritip untuk semua sekolah di Kecamatan Simpang Teritip, Jebs dan Parittiga dan Pos Kelapa untuk semua sekolah di Tempilang dan Kelapa.

"Setiap hari setelah jadwal UN selesai, ada petugas khusus yang terdiri dari Petugas Disdik, Tim Independen dan Pihak Kepolisian yang mengambil ke pos-pos tersebut untuk diserahkan ke Provinsi agar lembar jawaban tidak tertahan berlama-lama di pos," ujarnya.

Sementara itu, pada hari ke dua UN pada Selasa (17/4) dari jumlah peserta UN SLTA sebanyak 1.467 siswa di seluruh Bangka Barat terdapat 15 siswa yang tidak mengikuti UN karena sakit satu siswa dan 14 siswa mengundurkan diri. sebanyak 15 siswa tersebut berasal dari SMA 6 siswa dan SMK 9 siswa.

"Jumlah tersebut sama dengan hari kemarin, 14 siswa yang mengundurkan diri tidak bisa mengikuti UN susulan, sedangkan satu siswa yang sakit masih memiliki hak untuk ikut UN susulan namun kemungkinan dia akan mengulang tahun depan karena saitnya tergolong berat karea kecelakaan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement