REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER - Beberapa sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), dan sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, kekurangan siswa dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2012.
Kepala Bidang SMP, SMA dan SMK Dinas Pendidikan Jember Tatang Priyanggono, Rabu mengatakan, beberapa sekolah yang kekurangan siswa tersebut berada di kawasan pinggiran seperti di Kecamatan Tanggul, Sukowono, Sumberjambe, dan Arjasa.
"Hari ini, seluruh peserta PPDB di SMP dan SMA mengikuti ujian tulis untuk menentukan lolos atau tidaknya siswa yang bersangkutan di sekolah pilihan pertama karena hasilnya akan dijumlah dengan nilai ujian nasional (UN)," tuturnya.
Beberapa sekolah yang kekurangan siswa antara lain SMA Negeri 5 Jember, SMA Negeri 1 Mumbulsari, SMA Negeri Pakusari, SMA Negeri Rambipuji, SMA Negeri 1 Tanggul, SMK Negeri 3 Jember, SMK Sumberbaru, SMP Negeri 9, dan SMP Negeri 13.
"SMA Negeri 5 Jember kekurangan empat siswa dari jumlah pagu sebanyak 228 kursi, SMA Negeri 1 Mumbulsari kekurangan 91 siswa dari pagu 160 kursi, dan SMK Negeri 3 Jember kekurangan 85 siswa dari pagu 348 kursi, sehingga sekolah itu diberi kewenangan untuk membuka pendaftaran lagi sesuai dengan pagunya masing-masing," bebernya.
Menurut Tatang, sejumlah sekolah yang kekurangan siswa tersebut dapat membuka pendaftaran gelombang kedua, setelah hasil ujian tulis PPDB diumumkan oleh Dinas Pendidikan Jember. "Sekolah yang kekurangan siswa tidak perlu menggelar ujian tulis PPDB, sehingga peserta bisa masuk langsung ke sekolah yang bersangkutan sesuai dengan pilihan masing-masing siswa," tuturnya.
Ia menjelaskan faktor yang menyebabkan sekolah tersebut kekurangan siswa antara lain banyak siswa dari kawasan pinggiran yang mencoba mendaftar di sekolah kawasan kota, dan sebagian sekolah menambah kuota atau pagu PPDB tahun ini.
"Penambahan pagu di masing-masing sekolah berdasarkan evaluasi PPDB tahun lalu, sehingga pihak sekolah menambah rombongan belajar pada PPDB tahun ini dan hal itu tidak ada masalah, asalkan fasilitasnya mencukupi," paparnya.
Peserta PPDB yang tidak diterima di sekolah pilihannya, lanjut dia, dapat mendaftar di sejumlah sekolah yang kekurangan siswa dengan menggunakan nilai akhir dari nilai UN dan ujian tulis yang sudah dimiliki siswa.
"Seluruh peserta PPDB sudah mengikuti ujian tulis, sehingga nilai itu dijadikan acuan untuk PPDB gelombang kedua di sekolah yang kekurangan siswa," katanya, menambahkan.