REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Sebanyak 68 sekolah dasar (SD) di Kota Semarang menerapkan sistem penerimaan peserta didik (PPD) secara 'online' dengan lancar meski untuk jenjang pendidikan dasar baru pertama diterapkan.
"Baru tahun ini SD diikutkan PPD 'online'. Tahun-tahun lalu masih sebatas SMP dan SMA yang menggunakan sistem 'online', SD belum diikutkan," kata Kepala SD Negeri Pekunden Semarang Agus Sutrisno di Semarang, Kamis (5/7).
Meski demikian, kata dia, pihak sekolah tidak menghadapi kendala berarti dalam penerapan sistem baru tersebut, mengingat panitia PPD sekolah bersangkutan telah mendapatkan sosialisasi dan pelatihan penerapan sistem.
Ia menjelaskan, sekolah juga menyediakan dua unit komputer yang terhubung dengan jaringan internet bagi pendaftar yang tidak 'melek' internet, lengkap dengan operator yang akan membantu mendaftarkan secara 'online'.
"Kelemahannya ya kalau listrik mati. Kebetulan, kami belum memiliki perangkat genset, tapi Alhamdulillah pada hari pertama (5/7) dimulainya pendaftaran 'online' ini lancar. Mudah-mudahan lancar terus," katanya.
Berkaitan dengan PPD 'online', ia mengakui bahwa belum seluruh SD negeri diikutkan sistem PPD, melainkan hanya 68 sekolah yang dianggap sudah siap menerapkan sistem itu, termasuk SD Negeri Pekunden Semarang.
Kriteria pendaftaran untuk SD, kata dia, salah satunya didasarkan kepada batasan usia yang ditentukan minimal enam tahun. Namun, jika jumlah pendaftar masih kurang dari kuota bisa mengambil pendaftar di bawah enam tahun.
"Semuanya sudah diatur dalam sistem 'online'. Jadi, tidak bisa memanipulasi data usia, misalnya sebenarnya belum berumur enam tahun. Setelah daftar 'online', pendaftar harus verifikasi berkas ke sekolah," katanya.
Agus mengatakan, pada 2012 SD Negeri Pekunden Semarang menyediakan daya tampung sebanyak 80 siswa yang terbagi dalam dua kelas. Pengumuman hasil seleksi SD 'online' dilakukan serentak pada 7 Juli 2012.
Senada dengan itu, Kepala SD Negeri Gebangsari 4 Semarang Dwi Fadhi mengatakan, tidak menemui kesulitan berarti dengan sistem 'online' yang baru diterapkan pada 2012 karena panitia sekolah sudah diberi pelatihan.
"Kami menyediakan kuota siswa baru pada tahun ini sebanyak 40 siswa. Sementara ini, sudah ada 44 pendaftar dan kemungkinan bisa bertambah. Data yang dimasukkan adalah usia berdasarkan kartu keluarga," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bunyamin mengatakan bahwa penerapan sistem 'online' untuk SD baru dicoba pada 68 sekolah dan harapannya pada tahun depan seluruh SD bisa menerapkan sistem PPD 'online'.