Senin 01 Oct 2012 19:43 WIB

Undip: Hanya Sedikit Mahasiswa yang Paham Sosok Diponegoro

Universitas Diponegoro (Undip)
Foto: undip.ac.id
Universitas Diponegoro (Undip)

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Universitas Diponegoro Semarang mengakui, hingga saat ini hanya sedikit mahasiswa di lingkup perguruan tinggi itu yang memahami dengan baik sosok dan perjuangan Pangeran Diponegoro.

"Kami sempat melakukan survei kecil di lingkup Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Undip, khususnya kalangan mahasiswa baru," kata Ketua Panitia Dies Natalis Ke-55 Undip Tinuk Istiarti di Semarang, Senin.

Dekan FKM Undip itu menyebutkan dari sebanyak 450 mahasiswa baru fakultas tersebut ternyata hanya sembilan persen mahasiswa yang betul-betul memahami atas sosok dan perjuangan Pangeran Diponegoro.

Ia mengatakan, para mahasiswa baru tersebut diuji dengan menanyakan segala yang berkaitan dengan pahlawan nasional yang namanya diabadikan sebagai nama kampus itu, khususnya biografi dan nilai-nilai perjuangan.

"Misalnya, saat ditanya kota kelahiran Pangeran Diponegoro banyak yang tidak tahu. Ada yang menjawab Jawa saja, ada yang menjawab Jawa Tengah, padahal lahirnya kan di Yogyakarta. Apalagi karakter Diponegoro," katanya.

Menurut dia, hasil survei kecil itu bisa menggambarkan bahwa tidak banyak mahasiswa Undip yang memahami sosok dan perjuangan Pangeran Diponegoro, padahal mereka kuliah di universitas yang menyandang nama besarnya.

Oleh karena itu, kata dia, peringatan dies natalis Undip pada 2012 sengaja mengangkat kepahlawanan Pangeran Diponegoro yang memiliki nilai kejuangan, yakni berani, jujur, dan peduli dalam berbagai kegiatan budaya.

"Kami akan menggelar kirab budaya dengan Rektor Undip (Prof Sudharto P. Hadi, red.) memerankan Pangeran Diponegoro, kemudian drama singkat. Dengan visualisasi seperti ini, kami berharap mahasiswa paham," kata Tinuk.

Rektor Undip Prof Sudharto P. Hadi mengatakan, pemberian nama Universitas Diponegoro pada perguruan tinggi yang dulu bernama Universitas Semarang itu oleh Presiden Soekarno bukan tanpa alasan.

"Bung Karno memberikan nama Universitas Diponegoro tepat pada dies natalis ketiga. Ini bukan tanpa alasan, tetapi didasari penanaman rasa kebangsaan yang tinggi dan nilai kejuangan Pangeran Diponegoro," katanya.

Ia mengatakan, nilai kejuangan yang dijunjung Pangeran Diponegoro, yakni jujur, berani, dan peduli.

Semangat itulah, kata dia, yang dicoba untuk diangkat dan diaktualisasikan Undip dalam penyelenggaraan pembelajaran saat ini.

"Kami mengharapkan para mahasiswa Undip bisa meneladani nilai-nilai kejuangan Pangeran Diponegoro. Jujur, berani, namun tetap peduli, saya pikir tetap relevan diterapkan dalam kehidupan sampai kapan pun," kata Sudharto.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement