Sabtu 17 Apr 2010 04:32 WIB

Doktor ITB Plagiat, Rektor Berang

Rep: Anissa Mutia/ Red: Endro Yuwanto
Plagiatisme
Plagiatisme

JAKARTA--Kasus plagiatisme kembali mencuat, kali ini menimpa kampus bonafit, Institute Teknologi Bandung (ITB). Hal ini berdasarkan informasi yang didapat dari situs Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE).

Asosiasi dari para ilmuwan teknik elektro dan teknologi informasi itu menyebutkan, Mohammad Zuliansyah, seorang doktor ITB, dinyatakan melanggar prinsip publikasi IEEE karena telah menyalin lengkap sebuah makalah lain tanpa menyebut sumber.

Dalam situs IEEE dilaporkan, setelah berhati-hati dan mempertimbangkan penelaahan atas isi dan penulis makalah ini dengan sepatutnya merupakan komite ahli, makalah ini telah ditemukan melanggar Prinsip IEEE Publikasi. Makalah ini berisi duplikasi lengkap yang dikutip dari teks aslinya atau disalin tanpa atribusi.

Makalah berjudul '3D Topological Relations for 3D Spatial Analysis' yang dibuat Zuliansyah itulah yang disebut IEEE seluruhnya menduplikasi makalah lain, On 3D Topological Relationships yang ditulis Siyka Zlatanova.

Saat dikonfirmasi, Rektor ITB, Akhdmaloka berang. Dia mengatakan, saat menulis makalah ilmiah tersebut, Zuliansyah, adalah mahasiswa S-3 ITB. Tiga dosen pembimbingnya, kata Akhmadloka, telah dibohongi sewaktu Zuliansyah membuat makalah ilmiah tersebut. ''Dosen pembimbingnya tidak tahu dia itu plagiat makalah lain. Tahu-tahu sudah ada komplain bahwa makalahnya mengandung unsur plagiatisme,'' ujarnya saat dihubungi Republika, Jumat (16/4).

Akhmadloka mengatakan, sebenarnya kasus plagiat yang dilakukan Zuliansyah juga sudah mencuat di ITB pada 2009 saat Zuliansyah ingin mengajukan calon dosen ITB. Namun akhirnya bisa diatasi oleh ITB, sampai akhirnya kasus plagiat ini diketahui publik saat ini. ''Saya rasa bukan karena dia mau menginginkan kenaikan pangkat, tapi memang dia anak nakal saja,'' jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement