REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- 12 tim mahasiswa dari 12 perguruan tinggi (PT) se-Indonesia mengikuti kompetisi mobil listrik indoesia atau Indonesia Electric Vehicle Competition (IEVC) di kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Sabtu (8/6).
Tim mahasiswa yang mengikuti ajang ini berasal dari UGM, UNY, Uiversitas Pasundan, Universitas Mataram, UNJ, UMY, Politeknik Negeri Bandung, Politekik Negeri Semarang, Universitas Bangka Belitung dan STTNAS Yogyakarta.
Koordinatir lomba Ahmad zaini dari Fakultas Teknik UGM mengatakan kompetisi ini digelar untuk meningkatkan antusiasme mahasiswa dalam pengembangan mobil listrik. Selain itu, ajang ini untuk mempertemukan para mahasiswa pecinta mobil listrik di Indonesia.
"Ini menjadi ajang para mahasiswa pecinta mobil listrik bertemu bertukar pengalaman dan penemuan," kata Ahmad.
Ia mengatakan mobil listrik yang dikompetisikan di ajang ini merupakan jenis formula atau mobil balap. Karenanya, mobil listrik tersebut dinilai bukan hanya dari desain dan kemampuan daya tahan energy listriknya saja tapi juga kecepatan dan akselerasi mobil tersebut.
"Aspek lain yang diuji adalah aspek ban, lebar kendaran, sistem kelistrikan, ruang kemudi, sekering, ada atau tidaknya sistem pengisian day, suspensi, lampu rem, diameter velg, roll bar, dan radius putaran maksimum," ujar Ahmad.
Berdasarkan ketentuan lebar kendaraan tidak boleh kurang 150 cm dan diameter velg 13-17 inch.
Untuk menguji kemampuan daya tahan kendaraan, Ahmad mengatakan dewan juri mengukur endurance kendaraan apakah bertahan melewati lintasan sebanyak 10 lap dalam waktu sepuluh menit. Dimana panjang lintasan setiap satu lap berjarak 400 meter.