REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) mengukuhkan diri sebagai kampus pencetak wirausahawan muda.
Program ini disampaikan Pendiri LP3I, Syahrial Yusuf dalam rapat kerja nasional (Rakernas) LP3I 2013 yang digelar di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, (18/11).
"Kita mau 30 persen lulusan LP3I jadi pengusaha," katanya di Jakarta, Senin (18/11).
Target ini akan dicapai menurut Syahrial dalam tiga tahun kedepan.
Untuk mencapai target tersebut salah satunya diwujudkan dalam implementasi kurikulum baru pendidikan LP3I. Syahrial menyebutnya sebagai Kurikulum Revolusioner tahap 2. Kurikulum ini dibentuk menyusul kesuksesan Kurikulum Revolusioner tahap 1 yang berhasil melakukan penempatan kerja 95 persen lulusannya.
Kurikulum Revolusioner tahap 2 ini menekankan pada dua bidang pendidikan. Yakni, pendidikan bahasa Inggris dan pendidikan entrepreneurship. Wujudnya, Syahrial kini menambah jam pelajaran untuk mata kuliah entrepreneurship menjadi dua semester. Serta pemanfaatan Rumah Entrepreneur sebagai rumah berlatih mahasiswanya.
"Dicabang 40 persen Rumah Entrepreneur sudah ada. Ini yang akan kita genjot lagi," tambahnya.
Rakernas LP3I sendiri merupakan suatu forum rutin berisi agenda musyawarah strategis, teknis dan training kepada petinggi LP3I dari seluruh cabang. Tahun ini Rakernas LP3I dihadiri 150 peserta dari 52 cabang LP3I di Indonesia, meliputi komisaris, jajaran direktur dan seluruh pimpinan cabang LP3I.