REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua SNMPTN 2014 Ganjar Kurnia mengatakan dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2014, proses seleksi penilaian akan melalui tiga indeks. Yakni, indeks siswa, indeks sekolah dan indeks wilayah.
Indeks siswa dinilai melalui nilai rapor, nilai Ujian Nasional (UN) dan prestasi lainnya. Penilaian dari nilai UN ini, ujar Ganjar, diserahkan kepada masing-masing PTN.
“Masing-masing PTN berhak memutuskan berapa persen nilai UN mempengaruhi dalam kelulusan SNMPTN, bisa 40 persen, 50 persen, 60 persen,”ujarnya, Senin, (10/2).
Misalnya, kata Ganjar, seorang calon mahasiswa mendaftar SNMPTN jurusan Kedokteran, maka terserah PTN-nya dalam menilai hasil UN-nya. Bisa saja, PTN akan mempertimbangkan mahasiswa yang nilai kimia dan biologinya paling bagus.
Sementara itu Ketua Majelis Rektor PTN Indonesia Idrus Paturusi mengatakan, UN memang mempengaruhi penerimaan dalam SNMPTN. Misalnya terdapat lima calon mahasiswa ujian SNMPTN-nya hasilnya sama semua, maka yang diambil adalah mahasiswa yang nilai UN-nya lebih bagus dari pada lainnya.
Untuk menentukan hasil SNMPTN ini, kata Idrus, pihaknya meminta waktu dua minggu untuk memberikan penilaian. Namun SNMPTN kali ini memang tidak mudah penilaiannya, indeks sekolah juga mempengaruh.
Misalnya saja kakak kelasnya suka tawuran, lalu saat SNMPTN memang masuk namun IPK-nya jelek, maka akan mempengaruhi penilaian indeks sekolah secara menyeluruh. “Ini juga akan berpengaruh terhadap adik kelasnya. Makanya alumni harus tetap menjaga prestasi agar mempermudah adik-adik kelasnya dalam SNMPTN,” ujar Idrus.