REPUBLIKA.CO.ID,PALANGKA RAYA--Universitas Palangka Raya kini sedang berupaya mengubah status menjadi Badan Layanan Umum dengan kewenangan lebih besar untuk meningkatkan kesejahteraan mahasiswa dan akademisi di kampus tersebut.
Rektor Unpar Prof Dr Ferdinand, MS di Palangka Raya, Kamis mengatakan bahwa upaya mengubah status dari universitas menjadi Badan Layanan Umum (BLU) merupakan salah satu langkah positif bagi peningkatan kesejahteraan di masa mendatang.
Pernyataan tersebut disampaikan Rektor universitas yang didirikan 10 November 1963 itu setelah penandatangan nota kesepahaman perguruan tinggi tersebut dengan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Kalteng H Sutransyah.
Menurut orang nomor wahid di universitas ini, perubahan status menjadi BLU itu dinilai dapat memperluas kewenangan dalam mengatur berbagai kegiatan dan masalah keuangan di perguruan tinggi di provinsi yang dijuluki Bumi Tambun Bungai tersebut.
''Upaya mengubah status ini sudah dilakukan sejak 2-3 tahun lalu, dan diharapkan pada 2014 akan menjadi BLU,'' kata Rektor didampingi Pembantu Rektor IV bidang kerja sama dan informasi Prof Dr Danes Jaya Negara dan sejumlah pejabat universitas tersebut.
Pembantu Rektor IV Prof Dr Danes Jaya Negara menambahkan, upaya mengubah status menjadi BLU bertujuan untuk mempermudah pelaksanaan berbagai program kampus, termasuk revitalisasi aset bagi peningkatan kesejahteraan di masa mendatang.
Kampus perguruan tinggi negeri ini terbesar, modern, komprehensif, terbuka, multi budaya, dan harmonis dengan berbagai disiplin ilmu. Unpar terus diupayakan menjadi salah satu universitas atau institusi akademik terkemuka di dunia.
Upaya pencapaian tertinggi dalam hal penemuan, pengembangan dan difusi pengetahuan secara regional dan global selalu dilakukan. Unpar juga memperdalam komitmen di bidang pengembangan akademik dan aktivitas penelitian melalui sejumlah disiplin ilmu.
Perguruan tinggi ini memiliki dua kampus, yakni kampus Yos Sudarso dan kampus Kartini. Kampus yang terdapat banyak fakultas di Yos Sudarso dengan luas lahan mencapai hampir 53,000 hektare (termasuk hutan pendidikan) dengan atmosfer green campus.
Hal ini dapat dilihat dari luas area kampus, hanya 5 persen lahan yang digunakan sebagai sarana akademik, riset dan kemahasiswaan., sementara sekitar 95 persen lainnya bisa dikatakan sebagai area hijau berwujud hutan kota.