REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Lulusan Universitas Negeri Yogyakarta diharapkan mampu mengaktualisasikan potensi dan keahliannya, sehingga siap menjadi subjek dalam perjalanan hidupnya dan dinamika perkembangan zaman dengan bermodal pada kecakapan yang dimiliki.

"Dalam konteks itu selain life skills juga mencakup spirituality, yang artinya dalam kehidupan masa kini dan masa depan setiap individu harus mampu menunjukkan integritas kepribadiannya yang sangat diwarnai dengan kondisi spiritualitasnya," kata Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Rochmat Wahab di Yogyakarta, Sabtu.

Pada wisuda lulusan S-3, S-2, S-1, dan D-3 UNY, ia mengatakan pada 40 tahun ke depan, dunia akan dihadapkan pada empat kekuatan besar yakni demografi, sumber daya alam, perubahan iklim, dan globalisasi.

"Mayoritas wisudawan atau lulusan UNY sekarang berada pada usia 20-30 tahun yang akan memasuki kondisi tersebut ketika berada pada ujung usia dewasa dan awal lanjut usia," katanya.

Menurut dia, agar lulusan UNY tidak menjadi objek perubahan waktu dan era, maka dengan modal kesarjanaan dan keahlian yang dimiliki diharapkan dapat memainkan peran sangat penting karena berada di usia matang dan senior.

"Kami berharap lulusan UNY tetap eksis dan menjadi rujukan bagi lainnya untuk menghadapi persoalan hidup pada saat kelak. Dengan demikian, lulusan UNY dapat berkontribusi dalam meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa dan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Perwakilan wisudawan Mifta Damai Riyaningtyas mengatakan akhir pembelajaran di kampus bukan berarti berhenti belajar karena para wisudawan merupakan manusia pembelajar yang terus belajar seumur hidup.

"Semoga ilmu yang didapatkan selama di kampus dapat menjadi bekal yang bemanfaat untuk mengabdi dan berkontribusi bagi kemajuan Indonesia," katanya.

Lulusan UNY yang diwisuda sebanyak 1.250 orang terdiri atas lulusan S-3 11 orang, S-2 (78 orang), S-1 Kependidikan (904 orang), S-1 Nonkependidikan (194 orang), dan D-3 nonkependidikan (63 orang).