Selasa 18 Mar 2014 16:35 WIB

STEI Tazkia Memikul Tanggung Jawab Dakwah (Bagian-2, habis)

STEI Tazkia
STEI Tazkia

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ratna Ajeng Tejomukti

Mahasiswa dididik agar memiliki kemampuan akademis dan nonakademis terutama dakwah.

Iryandi yang baru berada di tingkat kedua kuliah mengaku pengajian rutin ini digelar agar warga di sekitar lingkungan kampus lebih kenal Islam.

Kajian selalu dihadiri Muhammad Syafii Antonio selaku Rektor STEI Tazkia. “Kalau ayahanda tidak hadir karena kesibukan biasanya digantikan ustaz lain sehingga kajian masih tetap  berjalan,” kata Iryandi.

Pagi itu, Aula Al Hambra dipenuhi kurang lebih 600 orang disuguhi penampilan Tari Saman dari  mahasiswa STEI Tazkia. Sebelumnya, Ustaz Syafii Antonio menjelaskan mengenai materi kajian ke-40.

Ustaz Syafii selalu memberikan materi dengan mengupas asma Allah yang ke 99 satu per satu. Ustaz selalu mengupas asmaul-husna dengan mengkaitkan kehidupan sehari-hari yang kita lakukan.

Seperti Ahad (9/3) lalu, dia mengupas asma Allah ke-40 al-Hasib, Allah yang Maha Menghitung. Allah selalu mampu mengontrol segala sesuatu yang terjadi di muka bumi.

Al-Hasib disebutkan empat kata yang berbeda di Alquran. Al-Hasib dikenal dengan al-Addu (bilangan), al-Kifayah (kecukupan), Husban (bantal kecil), dan al-Ahsab (kulit yang memutih).

Tetapi, yang relevan dan terkait dengan tema kajian adalah kata al-Addu dan al-Kifayah. “Semakin kita  mengetahui akar kata asmaul-husna semakin dalam tauhid kita,” ujarnya.

Ustaz Syafii menerangkan, Allah SWT adalah zat yang menciptakan manusia, mengutus rasul-rasul, memberikan bimbingan berupa kitab suci, Allah jugalah yang mematikan kemudian membangkitkan dan akan  menghitung. “Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada hari ini sebagai penghisab atas dirimu.” (QS  al-Isra [17] :14).

Allah menghisab seluruh makhluk dan memberi rezeki pada mereka semua. Allah SWT Maha Menghitung dijadikan sebagai anugrah.

Hikmahnya adalah dalam setiap bertindak harus dapat dilakukan dengan penuh perhitungan dan perencanaan.

Sehingga, manfaat dan mudharatnya dapat diketahui dalam segala hal. Dalam hidup juga butuh perencanaan  untuk meraih cita-cita.

Perencanaan dan perhitungan dilakukan sebagai strategi untuk menyelesaikan masalah. Sehingga, kehidupan lebih baik sesuai dengan teladan Rasulullah SWT.

Bagi seorang pengusaha, perlu ada perhitungan masak-masak. “Tidak boleh gegabah dalam meminjam bank, kecuali cermat dalam kemampuan membayar, biaya, dana, dan jangka waktu pembayaran,”ujarnya.

Rektor Paramadina Anies Baswedan hadir untuk memberikan motivasi pada jamaah dalam hal wakaf. Anies  yang menginisiasi gerakan Indonesia Mengajar menjelaskan kegiatan tersebut merupakan bagian dari  dakwah.

“Kami memberi nama Indonesia Mengajar dan bukan Indonesia Mendidik karena orang yang mewakafkan satu  tahun hidupnya untuk mengabdi sebenarnya memiliki dua predikat lebih tinggi dari hanya sebagai  pengajar,” ujarnya. Mereka bukan saja pengajar, tetapi juga pendidik dan motivator.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement