Selasa 18 Mar 2014 19:42 WIB

ITS Gelar Lomba Layar bagi Nelayan

Lomba layar nelayan
Foto: Istimewa
Lomba layar nelayan

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Jurusan Teknik Perkapalan ITS kembali menggelar Surabaya Fisherman Sailing Competition (SFSC) untuk kali keenam, akhir pekan lalu. Berlokasi di Pantai Kenjeran, Surabaya, SFSC bertujuan untuk mengaplikasikan pengetahuan nelayan seputar berlayar di Surabaya dan sekitarnya.

Dalam sambutannya melalui Aris Sunarda dari Dinas Pertanian Bidang Perikanan, Tri Risma Harini, Walikota Surabaya mengharapkan SFSC ini mampu menjadi salah satu objek wisata bahari yang menarik di Surabaya.

Ditemui saat pelaksanaan kompetisi, Yudhistira Ardi Nugraha, ketua pelaksana acara menjelaskan bahwa SFSC juga merupakan bentuk lain dari kegiatan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat nelayan di Surabaya. ‘’Kami berharap dengan lomba ini bisa menjaga perahu layar dari kepunahan,’’ katanya dalam siaran pers yang diterima ROL, Selasa (18/3).

Kompetisi yang masuk dalam rangkaian Semarak Mahasiswa Perkapalan (Sampan) 8 ini, diikuti oleh 41 tim. Rata-rata, mereka berasal dari Surabaya dan Madura. Menariknya, dalam pelaksanaan kompetisi ini, juga melibatkan nelayan sebagai panitia. ‘’Mereka bertugas untuk memberikan informasi kepada sesama nelayan. Hal ini mengingat, peserta lomba memang juga nelayan yang telah berpengalaman dalam berlayar,’’ sambungnya.

SFSC ini terbagi menjadi tiga babak, yaitu babak babak penyisihan, semifinal, dan final. Babak penyisihan dilakukan pada Sabtu (15/3) sedangkan semifinal dan final diselenggarakan pada Ahad (15/3). “Akan diambil 20 tim dari 41 tim yang mendaftar, sedangkan finalnya diambil 10 terbaik,” ujar Adit. Kesepuluh finalis akan mendapat juara dengan 3 juara terbaik dan 7 juara harapan.

 

Seluruh peserta terbagi menjadi empat race dimana masing-masing race terdiri dari 10-11 tim. Setiap tim terdiri dari 3 orang. Mahasiswa yang akrab disapa Adit ini menjelaskan masing-masing race akan diambil 5 terbaik hingga diperoleh 20 tim yang masuk ke dalam semifinal.

Penentuan rute ditentukan oleh panitia nelayan yang telah mengetahui medan. Terbagi menjadi 3 pos yang masing-masing satu kilometer. Diperkirakan total jarak yang ditempuh adalah 3 kilometer. Untuk rute semifinal dan final, Adit menjelaskan akan lebih jauh daripada babak penyisihan.

Dalam lomba, beberapa perahu layar terlihat oleng. Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, panitia telah menyiapkan dua tim SAR. Sehingga, ketika beberapa perahu mengalami hambatan, tim SAR segera menghampiri secepat mungkin menggunakan perahu karet.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement