REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur (Jatim) Ali Usman berhasil membuat aplikasi pesan percakapan virtual (chat messenger) yang dinamakan UMM Messenger.
Mahasiswa jurusan Teknik Informatika (TI) semester 6 UMM ini mengatakan, sebenarnya ia sudah membuat aplikasi ini sejak semester 5 lalu. Namun, aplikasi berbasis android ini masih sebatas perangkat lunak (prototype).
“Waktu semester 5 itu sebenarnya untuk tugas kuliah dan dikerjakan dalam waktu sembilan hari saja. Aplikasi itu jadi, namun tidak bisa digunakan karena banyak kesalahannya,” katanya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Online (ROL), Rabu (7/5).
Meski sempat gagal, ia tidak menyerah. Proyek UMM Messenger yang bertujuan untuk menghubungkan seluruh civitas akademika UMM ini kembali dia lanjutkan untuk memenuhi tugas besar dari jurusannya. Ia pun berpikir untuk membuatnya kembali dari awal dan menyempurnakan aplikasi chat messenger ini.
“Kalau yang ini saya buatnya hanya saat akhir pekan saja, namun dikerjakan selama bertahap, jadi agak lama. Buat aplikasi itu gampang, tapi aplikasi yang sempurna itu harus bertahap,” ujarnya.
Usai dibuat kembali, Usman belum mempublikasikannya secara langsung. Aplikasi itu hanya ia unggah di grup Facebook IT UMM Show Off, yaitu tempat mahasiswa TI UMM memamerkan karyanya. Tanpa diduga, banyak temannya yang memakai dan membagi-bagikan aplikasi ciptaannya itu. Akhirnya, UMM messenger mulai terkenal pada Senin (5/5) malam melalui berbagai jejaring sosial seperti facebook dan twitter.
“Awalnya yang menggunakan aplikasi ini masih 50-an, kemudian meningkat 80an. Puncaknya pada Senin (5/5) malam, sudah lebih dari seribu pengguna yang menggunakan aplikasi ini,” ungkapnya.
Karena lonjakan pengguna tersebut, ia mengaku langsung dihubungi Lembaga Informasi dan Komunikasi (Infokom) UMM. Ia dihubungi lantaran aplikasi tersebut mengakibatkan
server milik jurusan TI kelebihan beban. Terlebih, ia dipertanyakan oleh Infokom perihal prosedur penggunaan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) dan Personal Identification Code (PIC) dalam aplikasinya.