Senin 30 Jun 2014 20:56 WIB

IPB Kirim Mahasiswa ke Wilayah Perbatasan NKRI

Puluhan mahasiswa IPB melaksanakan KKP ke daerah perbatasan
Foto: Istimewa
Puluhan mahasiswa IPB melaksanakan KKP ke daerah perbatasan

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR --- Sebanyak 80 mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB) yang berasal dari Fakultas Ekologi Manusia, Fakultas Peternakan, Fakultas Pertanian, serta Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, diberangkatkan dari Bogor menuju wilayah-wilayah perbatasan NKRI.

Keberangkatan puluhan mahasiswa ini dimaksudkan untuk melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) Tahun 2014. Mahasiswa dibagi dalam 14 kelompok, delapan kelompok di Pulau Nusakambangan dan enam kelompok di Kepulauan Natuna. Untuk keberangkatan ke wilayah Natura dilakukan sejak 21 Juni lalu dan keberangkan ke Nusakabmbangan sedianya dilakukan Selasa (1/7), esok. " Masa waktu KKP itu selama dua bulan full," ujar Arif Satria kepada ROL, Senin (30/6).

Dekan FEMA IPB, Dr Arif Satria, menjelaskan,   program KKP di perbatasan NKRI merupakan bukti nyata komitmen IPB terhadap pengembangan masyarakat di wilayah-wilayah terdepan Indonesia. “Para mahasiswa tersebut akan ditempatkan di lima pulau di wilayah Natuna. Mulai dari Pulau Subi Kecil, Pulau Subi Besar, Pulau Panjang, Pulau Kerdau, dan Pulau Serasan,” urainya.

Arif menambahkan, sebelum diterjunkan ke masyarakat, mahasiswa yang ditempatkan di wilayah perbatasan telah dibekali keterampilan dan pengetahuan oleh para ahli yang ada di IPB. Sehingga ketika tiba di lokasi, mereka siap berkontribusi untuk masyarakat yang ada di wilayah masing-masing. “Untuk KKP di wilayah perbatasan NKRI ini dimulai 1 Juli 2014 – 30 Agustus 2014,” tambahnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ يٰقَوْمِ اَرَءَيْتُمْ اِنْ كُنْتُ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَرَزَقَنِيْ مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا وَّمَآ اُرِيْدُ اَنْ اُخَالِفَكُمْ اِلٰى مَآ اَنْهٰىكُمْ عَنْهُ ۗاِنْ اُرِيْدُ اِلَّا الْاِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُۗ وَمَا تَوْفِيْقِيْٓ اِلَّا بِاللّٰهِ ۗعَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْهِ اُنِيْبُ
Dia (Syuaib) berkata, “Wahai kaumku! Terangkan padaku jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan aku dianugerahi-Nya rezeki yang baik (pantaskah aku menyalahi perintah-Nya)? Aku tidak bermaksud menyalahi kamu terhadap apa yang aku larang darinya. Aku hanya bermaksud (mendatangkan) perbaikan selama aku masih sanggup. Dan petunjuk yang aku ikuti hanya dari Allah. Kepada-Nya aku bertawakal dan kepada-Nya (pula) aku kembali.

(QS. Hud ayat 88)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement