Sabtu 19 Jul 2014 14:46 WIB

ACT Inginkan Universitas Palestina di Indonesia

Aktivis dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) melakukan aksi teatrikal darurat kemanusian dunia Islam di Bundaran HI, Jakarta, Jumat (7/3).  (Republika/ Tahta Aidilla)
Aktivis dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) melakukan aksi teatrikal darurat kemanusian dunia Islam di Bundaran HI, Jakarta, Jumat (7/3). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga kemanusiaan dan penyalur bantuan Aksi Cepat Tanggap (ACT) menginginkan nama Palestina diabadikan menjadi sebuah nama di institusi pendidikan tinggi yang terdapat di wilayah Republik Indonesia.

"Dirikan perguruan tinggi, namakan Universitas Palestina. Nama Palestina sarat kesan pembangunan karakter. Ini memberi energi tersendiri bagi bangsa kita," kata Presiden ACT Ahyudin dalam rilis ACT yang diterima di Jakarta, Sabtu (19/7).

Ia mengingatkan di tengah-tengah penjajahan perang dan terus-menerus dalam ancaman serangan Israel, rakyat Palestina masih dapat menghasilkan diplomat ulung dan penghafal Alquran yang menandakan aktivitas pendidikan moralnya tidak terhenti meski banyak sekolah yang hancur. Ia menegaskan bahwa serangan Israel terhadap bangsa Palestina hanya menghancurkan bangunan fisik tetapi bukan moral rakyat Palestina.

"Ketika Bung Karno menginspirasi dunia Islam, sejumlah jalan di ibukota-ibukota negara muslim mengabadikan nama Sukarno sebagai nama jalan. Tak ada salahnya, kita pakai nama Palestina sebagai nama institusi pendidikan di Indonesia," katanya.

Menurut dia, saat ini pihak ACT memang berencana untuk bisa merintis pembangunan institusi pendidikan tinggi yang kelak bila akan segera dimulai bakal dinamakan Universitas Palestina. Sedangkan terkait bantuan yang disalurkan ACT ke Gaza yang sedang diserang secara brutal oleh Israel, ACT terpaksa menyampaikan bantuan door to door" atau satu per satu.

Hal itu karena aktivitas massal penerimaan bantuan dikhawatirkan akan menimbulkan kerumunan massa yang dicemaskan memicu kecurigaan Israel sehingga berpotensi menjadi sasaran bom.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement