REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Guru besar Ilmu Geologi, Dwikorita Karnawati terpilih sebagai rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, menggantikan rektor sebelumnya Pratikno yang diangkat sebagai Menteri Sekretaris Negara (Menseneg).
Dwikorita terpilih dalam rapat pleno Majelis Wali Amanah (MWA) Universitas Gadjah Mada, Sabtu (22/11).
Ia ditetapkan sebagai rektor masa bakti 2014-2017 melalui sistem musyawarah mufakat dalam rapat pleno tersebut.
"Kita tidak melakukan pemilihan atau voting, kita gunakan musyawarah dan mufakat karena kandidat lain sudah mengamanahkan jabatan rektor ke Bu Dwikorita," kata Ketua MWA UGM, Sofyan Effendi.
Dengan terpilihnya Dwikorita menjadi Rektor UGM, maka UGM memiliki rektor wanita untuk pertama kalinya. Dwikorita sendiri akan dilantik secara resmi Senin, (23/11). "Ini menjadi rektor wanita pertama selama 65 tahun,'' ujarnya.
Menurut Sofyan, proses pemilihan rektor pengganti antar waktu ini berjalan cukup mulus dan cepat. Rapat pleno MWA sendiri dihadiri 19 anggota dari 23 anggota yang ada.
Rapat pleno dihadiri sekretaris Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi. Menurutnya, MWA melakukan seleksi terhadap lima calon rektor sebagai pengganti Pratikno sejak sepekan terakhir.
Kelima calon ini adalah para wakil rektor yang ada saat Pratikno menjabat. Kelimanya adalah Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Iwan Dwiprahasto, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan dan Sistem Informasi, Didi Achjari, Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Suratman, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset Budi Santoso Wignyosukarto, dan Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni Dwikorita Karnawati.
"Namun karena ada ketentuan administratif saat dilantik rektor tidak boleh berusia 60 tahun maka tinggal tiga calon yang maju yaitu Pak Iwan Dwirahasto, Pak Didi Achjari serta Bu Dwikorita," katanya.
Tiga calon ini kemudian dipanggil MWA untuk wawancara mengetahui kesiapannya sebagai rektor UGM. "Dalam wawancara itu ternyata ada komitemn bersama. Pak Didi dan Pak Iwan mengamanahkan jabatan Rektor ke Bu Dwikorita karena Pak Didi belum Profesor sedangkan Pak Iwan akan berkonsentrasi pada pembenahan administrasi akademok UGM," kata Sofyan.
Dengan komitmen tersebut, kata dia, kemudian melakukan musyawarah bersama. Masing-masing anggota memberikan pendapatnya terkait rekam jejak, prestasi dan komitmen calon rektor.
"Dari hasil itu maka kita sahkan Bu Dwikorita sebagai rektor tanpa proses voting-votingan. Ini sangat jarang dan sangat membanggakan bagi kami," ujarnya.