Selasa 02 Dec 2014 18:30 WIB

Tumbuhkan Minat Meriset, Universitas Trilogi Gelar Pelatihan Menulis

Rep: niken paramita/ Red: Taufik Rachman
Bondan Winarno dan Rektor Universitas Trilogi Asep Saefudin
Bondan Winarno dan Rektor Universitas Trilogi Asep Saefudin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mengawali geliat riset di perguruan tinggi, Universitas Trilogi menggelar pelatihan menulis bagi mahasiswa dan dosen bersama Bondan ‘Maknyuss’ Winarno bertajuk “Creative Writing”.

Ketua Pelaksana Creative Writing Fathia Anggriani Pradina mengungkapkan kegiatan ini merupakan wadah bagi mahasiswa dan dosen mengasah kemampuan menulis mereka.

“Dengan dihadirkannya orang yang berpengalaman dibidangnya, memberikan pengetahuan lebih terhadap kegiatan menulis ini. Sekaligus memberikan inspirasi tentang manfaat menulis,” ujar Fathia.

Dosen Bahasa Inggris Universitas Trilogi ini juga menambahkan secara umum saat ini minat menulis dikalangan akademika Trilogi semakin meningkat. Ini terlihat dari tulisan yang dihasilkan dari berbagai pelatihan dan kegiaan menulis yang digelar.

Rektor Universitas Trilogi Prof. Asep Saefuddin mengakui Universitas Trilogi saat ini terus mendorong dosen dan mahasiswanya untuk terus menulis. Bagi dosen, Asep bahkan meminta mereka tidak hanya melakukan riset tapi juga menuliskan cerita pengalaman dibalik meriset dan membagikannya ke mahasiswa.

“Dosen kita tuntut untuk memberikan contoh kasus dari pengalaman riset mereka. Sehingga materi kuliah tidak hanya menarik namun dapat juga dijadikan sosialisasi hasil riset dosen kepada mahasiswa. Dan beberapa kegiatan riset juga harus melibatkan mahasiswa,” jelas pakar statistika yang pernah meraih status Research Associate di University of Guelph Kanada ini.

Adapun kegiatan Creative Writing membahas tentang jurnlistik investigatif. Menurut Bondan yang juga pernah menjabat sebagai pemimpin redaksi ini jurnalistik investigative menjadi salah satu jawaban dan nyawa bagi sebuah media. Bondan menambahkan, tidak semua jurnalis investigasi karena jurnalistik memerlukan ‘a new breed of journalist’.

“Di tengah maraknya media elektronik dan media sosial, Jurnalistik Investigatif adalah satu-satunya nyawa bagi media cetak untuk tetap eksis dan dibutuhkan,” jelasnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement