REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebanyak 121 penerima beasiswa LPDP angkatan 28 Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menggelar bakti sosial di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Bakti sosial tersebut merupakan salah bagian dari program persiapan pemberangkatan studi baik luar maupun dalam negeri.
Adi Surya Pradipta, salah seorang penerima LPDP mengatakan, para penerima beasiswa diminta membuat program satu hari untuk mengadakan gerakan sosial. "Akhirnya kegiatan periksa kesehatan gratis dan penyuluhan yang kami lakukan," ujar Adi kepada ROL di Kampus UIN Sunan Kalijaga, Kamis (25/2).
Adi menerangkan, untuk pemeriksaan dan penyuluhan kesehatan gratis diberikan kepada 100 undangan yang dibagikan kepada warga sekitar UIN Sunan Kalijaga. Undangan sendiri, kata Adi, diberikan kepada kepala dukuh untuk dibagikan terhadap warganya.
Layanan yang diberikan dalam pemeriksaan dan penyuluhan tersebut, lanjut Adi, hanya terbatas terhadap penyakit ringan. Misalnya radang pencernaan.
"Karena keterbatasan obat juga dan tenaga, dokternya dari yang menerima lpdp sendiri," tambahnya.
Selain pemeriksaan dan penyuluhan kesehatan gratis, tutur Adi, juga diselenggarakan donor darah. Disamping itu, talkshow tentang beasiswa LPDP juga diberikan kepada mahasiswa UIN Sunan Kalijaga.
Lebih lanjut, Adi menjelaskan, dalam kegiatan tersebut juga mendapat sokongan dari Jasa Rajardja cabang Yogyakarta. Sehingga bakti sosial yang diselenggarakan cukup terbantu.
Sementara itu, Chika, pelaksana adminitrasi Jasa Rahardja menambahkan, bantuan yang diberikan dalam rangka mendukung kegiatan tersebut berupa pelayanan pemeriksaan pasien. Selain itu, Jasa Rahadja juga menyediakan obat-obatan.
"Kami juga membawa dua dokter perusahaan," katanya, Kamis.
Disamping ikut membantu kegiatan bakti sosial, Chika menambahkan, hal ini juga menjadi kesempatan untuk bisa mensosialisasikan Jasa Rahadja kepada masyarakat. Sehingga bisa lebih mengetahui tentang Jasa Rahadja itu sendiri.