REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Masyarakat diminta memanfaatkan kemajuan teknologi informasi seperti internet untuk memilih lembaga pendidikan yang berkualitas. Dengan begitu, masyarakat dapat terhindar dari praktek jual beli ijazah palsu.
“Internet membantu masyarakat dalam menilai karateristik dan kredibilitas dari sebuah perguruan tinggi sehingga bisa terhindar dari penipuan akademis. Kemajuan teknologi juga bisa memudahkan masyarakat mencari rekam jejak dari sebuah Perguruan Tinggi,” ujar Ketua Alumni University of California, Berkeley di Indonesia, Bambang Susantono, Selasa (26/5).
Chairman International Advisory Council IPMI International Business School itu menilai, institusi pendidikan yang berkualitas memiliki fasilitas pendidikan mumpuni yang bisa dilihat secara kasat mata. Disamping itu, kualifikasi pengajar, silabus dan metode pengajaran akan sangat menentukan kualitas dari lulusannya.
Menurutnya, kampus bertaraf internasional seperti University of California, Berkeley atau Harvard Business School tidak akan sembarangan melakukan kerja sama dengan pihak kampus lain. Perjanjian kerja sama hanya akan dilaksanakan apabila kedua kampus dianggap setara dalam hal kualitas pendidikan.
Lebih lanjut dia mencontohkan proses belajar mengajar di IPMI. “Kami menyediakan materi pembelajaran berstandar internasional dengan kasus-kasus bisnis dari Harvard Business School Case-Study. Penyampaian materi kuliah berbahasa Inggris dengan para pengajar dari praktisi dan akademis.”
Sebagaimana diberitakan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menemukan sejumlah Perguruan Tinggi terbukti mengeluarkan ijazah tidak ilegal.
Bahkan, ada lembaga pendidikan yang mengaku sebagai cabang dari University of Berkley Michigan yang tidak diakui sebagai kampus terakreditasi di sejumlah negara bagian Amerika Serikat.