Rabu 22 Jul 2015 00:16 WIB

Hadapi MEA, Arsitek Diminta Tersertifikasi

Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja sedang menyelesaikan arsitektur gedung bertingkat dikawasan Sudirman, Jakarta, Senin (9/3).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pekerja sedang menyelesaikan arsitektur gedung bertingkat dikawasan Sudirman, Jakarta, Senin (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto meminta seluruh arsitek agar tersertifikasi dalam menyambut Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) 2015. Sertifikasi ini dinilai penting sebagai pegangan para arsitek dalam mengarungi ketatnya persaingan.

"Saya ingin teman-teman arsitektur itu membuat kekuatan dalam menghadapi MEA karena itu, semuanya harus tersertifikasi," kata dia Selasa (21/7).

Sebagai Ketua Umum IKA Arsitektur Universitas Hasanuddin (Unhas), Ramdhan Pomanto menaruh harapan besar kepada kekuatan para arsitek menghadapi MEA dan yang tidak kalah pentingnya adalah turut berkontribusi dalam mengisi pembangunan di Makassar. Di tengah tantangan global saat ini, kata Danny sapaan akrab wali kota, terdapat dua hal yang sangat penting yang harus dimiliki para arsitek yakni sertifikasi dan regulasi.

Menurut dia, sertifikasi merupakan legitimasi profesionalisme yang mutlak dimiliki setiap arsitek sedangkan regulasi adalah bagian dari sebuah standarisasi. Danny mengaku bangga dan tidak pernah meragukan kemampuan arsitek. Karena selain mereka memiliki profesionalisme ilmu tata rencana, juga memiliki kecepatan ilmu fikir yang baik.