REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Sekolah Tinggi Kesehatan (Stikes) 'Aisyiyah Yogyakarta, Warsiti mengharapkan agar lulusan menjadi pribadi yang inovatif dan kreatif. Sehingga alumni Stikes 'Aisyiyah bisa menjadi pemecah masalah bangsa dan kader Muhammadiyah yang dapat mengemban amal ma'ruf nahi munkar.
Warsiti mengungkapkan hal tersebut saat mewisuda 681 lulusan di Kampus Stikes 'Aisyiyah di Jalan Ring Barat Yogyakarta, Sabtu (29/8). Wisudawan terdiri 124 orang sarjana dan 517 orang lulusan Diploma. Lebih lanjut Warsiti mengatakan rata-rata index prestasi komulatif (IPK) 3,32 untuk program sarjana dan 3,35 untuk program Diploma. Sebanyak 142 orang atau 20,8 persen dinyatakan lulus dengan predikat pujian atau cumlaude.
Lebih lanjut Warsiti mengatakan para lulusan diharapkan tidak puas dengan prestasi yang telah dicapai, tetapi dituntut untuk terus belajar. "Perkembangan dan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat cepat. Bukan tidak mungkin ilmu yang sudah Anda peroleh akan dirasa usang dan tidak relevan dengan kondisi 4-5 tahun mendatang," kata Warsiti.
Karena itu, kata Warsiti, para lulusan diharapkan tidak berhenti belajar. "Jadilah pribadi yang kreatif dan inovatif menciptakan solusi untuk menyelesaikan masalah bangsa, khususnya di bidang kesehatan. Juga dituntut menjadi panutan, dan kader persyarikatan Muhammadiyah 'Aisyiyah," katanya.