Selasa 26 Jan 2016 09:37 WIB

Berkat Dangke, Mahasiswa FKG Unhas Juarai Riset Tentang Gigi Se-ASEAN

Dangke, keju khas Enrekang yang dibuat dari susu kerbau yang difermentasi
Foto: Wikipedia
Dangke, keju khas Enrekang yang dibuat dari susu kerbau yang difermentasi

 

 

MAKASSAR -- Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hasanuddin (Unhas) Ridhayani Hatta dan Irma Ariany Syam, meraih juara I lomba "Dental Student Research 2016" tingkat ASEAN.

"Mahasiswa Unhas ini berhasil meraih penghargaan terbaik setelah mengikuti kompetisi tingkat ASEAN di kampus Universitas Gadja Mada, Yogyakarta," kata Wakil Rektor III Unhas Abd Rasyid di Makassar, Selasa (26/1). 

Dia mengatakan, tim Unhas mengangkat penelitian berjudul "The Effectivity of Dangke (Dairy Product from Enrekang, South Sulawesi) to Reduce Number of Streptococcus in Dental Plaque". Makalah tersebut  dipresentasekan dalam Bahasa Inggris.

Berkaitan dengan hal itu, lanjut dia, pihaknya terus memacu agar mahasiswa Unhas lainnya juga bisa terus bisa berprestasi di bidang penalaran.

"Beberapa kali mahasiswa Unhas telah menjuarai kegiatan penalaran tingkat nasional. Sekarang kita mencoba membidik lagi prestasi internasional di bidang penalaran ini," ujarnya.

Ridhayani bersama Irma Ariany meneliti mengenai Dangke. Dangke merupakan makanan tradisional dan memiliki efek yang baik untuk kesehatan gigi.

Dangke adalah makanan tradisional dari Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan yang perlu dilestarikan. Dangke terbuat dari susu kerbau yang difermentasi dan diolah secara tradisional. Dangke memiliki tekstur seperti tahu dan memiliki rasa yang mirip dengan keju. Tak heran, Dangke sering pula disebut keju Enrekang. Dangke terkenal memiliki kandungan protein betakaroten yang cukup tinggi.

Dangke dibuat dengan merebus campuran susu kerbau, garam, dan sedikit getah buah pepaya. Hasil rebusan tersebut kemudian disaring, lalu di buang airnya. Selanjutnhya dicetak sesuai bentuk yang diinginkan. Dangke dapat langsung disajikan atau diolah lagi menjadi variasi makanan lain seperti dangke bakar, digoreng dan lainnya. 

Suhu udara di Kabupaten Enrekang yang cukup dingin, memungkinkan proses pembekuan susu berlangsung secara alami. 

"Dangke memiliki potensi sebagai makanan non-kariogenik yang dapat menghambat pembentukan bakteri yang dapat menyebabkan gigi berlubang," jelas Irma.

Ada pun awal pemilihan Dangke sebagai objek penelitiannya, Irma mengatakan dilakukan setelah melalui seleksi sejumlah abstrak. AKhirnya, 10 tim yang terpilih sebagai finalis melakukan presentasi di antaranya dua tim dari Universitas Hasanuddin, dua tim dari Universitas Airlangga, satu tim dari Universitas Indonesia, satu tim dari Universitas Jember dan empat tim dari Universitas Gadjah Mada.

 

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement