Senin 26 Dec 2016 06:10 WIB

E-Gamelan Udinus Raih Penghargaan

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Gamelan Sari Raras di California, Amerika Serikat
Foto: VOA
Gamelan Sari Raras di California, Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—Gamelan elektronik (E-Gamelan) yang dikembanagkan Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang mendapatkan apresiasi dari Kementerian Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Ristekdikti).

Apresiasi berupa penghargaan bagi Perguruan Tinggi (PT) yang Turut Berpartisipasi dalam Melestarikan Warisan Budaya ini diterimakan Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti), Prof Dr Muhammad Nasir MSi Ak Ph.D  kepada Wakil Rektor Udinus Bidang Kemahasiswaan, Dr Kusni Ingsih MM, di Jakarta, baru- baru ini.

Menurut Kusni Ingsih, E-Gamelan juga didemonstrasikan untuk membuka acara Apresiasi Lembaga Penelitian dan Pengembangan Ristekdikti tahun 2016, yang digelar di gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) II.

Harmonisasi Saron, Peking, Bonang barung, Bonang penerus, Gong, Kenong, Demung dan Slenthem dimainkan tim Udinus dihadapan Menristekdikti, sejumlah kepala daerah, pimpinan industri, rektor beberapa perguruan tinggi serta tamu undangan lainnya.

Menristekdikti mengakui, E-Gamelan adalah salah satu wujud partisipasi Udinus dalam menjaga budaya, dalam hal ini gamelan yang menjadi perangkat seni musik tradisional Jawa. “Pak menteri juga berharap, upaya yang sama juga dilakukan oleh PT lainnya dalam menjaga warisan budaya asli bangsa lainnya,” jelasnya, mengutip pernyataan Muhammad Nasir, saat dikonfirmasi di Semarang, Ahad (25/12).

Koordinator tim E-Gamelan Udinus, Dr Tyas Catur Pramudi SSi MKom menambahkan, E-Gamelan Udinus dikembangkan oleh tim peneliti LPPM Udinus melalui dana hibah Dikti tahun 2009/2010.

Guna mendapatkan suara gamelan terbaik, tim Udinus juga melakukan proses perekaman gamelan pusaka Kyai Sri Kuncoro Mulyo Lokananta milik keraton Surakarta. Beberapa diantaranya juga direkam dari gamelan koleksi keraton Yogyakarta Hadiningrat.

Ide dasar pengembangan E-Gamelan ini dalah untuk meningkatkan sikap afektif anak muda terhadap warisan budaya ini. Sebab gamelan merupakan salah satu ketrampilan budaya asli Jawa yang lahir jauh sebelum datangnya pengaruh budaya bangsa lain ke Indonesia.

Seiring perkembangan jaman, generasi penerus bangsa ini terus terpengaruh oleh budaya bangsa lain akibat derasnya pengaruh modernisasi teknologi. Melalui E-Gamelan, para generasi milennium seperti sekarang memungkinkan untuk ‘digiring’ mengenal dan mencintai gamelan.

Apalagi saat ini gamelan cukup sulit ditemui karena pengrajin gamelan yang terus berkurang serta harga pembuatannya yang relatif mahal. Sehingga tidak semua PT memiliki seperangkat gamelan ini.

Sebelum mendapatkan penghargaan dari Kemenristekdikti, lanjutnya, E-gamelan juga telah dimainkan dalam sebuah forum internasional. “Masing- masing di Cung Yuan Christian University (CYCU) Taiwan pada Juni 2010 serta Singapura pada Juli 2010,” ungkap Kuncoro.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement