REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Hikmah 2, Brebes, dan College of Sharia Sciences (CSS) di Oman sepakat untuk menyelenggarakan program perkuliahan jarak jauh bagi mahasiswa Indonesia.
Hal ini diutarakan dalam pertemuan antara Duta Besar RI untuk Oman, Musthofa Taufik Abdul Latif, dengan Menteri Urusan Wakaf dan Agama Kesultanan Oman, Sheikh Abdullah bin Mohammed bin Abdullah al Salmi, yang berlangsung di Kantor Menteri Agama Oman, ungkap Pensosbud KBRI Muscat Virgino Rikaryanto, Selasa (28/2).
Sebelumnya, Rektor STAI Al Hikmah 2, Dr. Ahmad Najib Afandi, bertemu dengan Dekan CSS, Dr. Abdullah Al Hashimi. Pada pertemuan itu dibahas rencana penyelenggaraan kelas jarak jauh tersebut.
CSS kini tercatat memiliki sekitar 5.000 mahasiswa yang menuntut ilmu dengan metode tersebut.
Kelas ini dibuka bagi mereka yang mengalami kendala keterbatasan waktu dan jarak untuk mengikuti perkuliahan secara reguler. Pengajaran dilakukan melalui konferensi video dan materi perkuliahan dapat diakses secara online.
Pihak CSS didukung Menteri Urusan Wakaf dan Agama menegaskan bahwa penyelenggaraan kuliah jarak jauh dari Oman bagi mahasiswa Indonesia tersebut tidak dikenakan biaya.
Duta Besar Musthofa Taufik Abdul Latif mengatakan bahwa hal ini patut diapresiasi sebagai salah satu bentuk perhatian Oman bagi Indonesia selaku negara sahabat.
Ditambahkan oleh Musthofa bahwa kerja sama di bidang pendidikan antara kedua negara memiliki potensi untuk terus dikembangkan, bahkan diperluas hingga ke bidang-bidang lainnya.