Senin 06 Mar 2017 06:10 WIB

Makin Banyak Mahasiswa Indonesia Menetap di Belanda, Mengapa?

Rep: Dyah Meta Ratna Novia/ Red: Dwi Murdaningsih
Gedung Atlas, Kampus Wageningen, Belanda
Foto: Rafael Vinoly Architects
Gedung Atlas, Kampus Wageningen, Belanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kini, semakin banyak mahasiswa Indonesia yang menetap di Belanda. Presiden Saxion University of Applied Sciences, Wim Boomkamp mengatakan, Belanda menawarkan pendidikan berkualitas tinggi. Selain itu  dan memiliki jaringan internasional dan hubungan dengan dunia kerja yang kuat.

"Kami  menawarkan program sarjana dan pascasarjana dalam bahasa Inggris. Setelah kelulusan, ada sebagian mahasiswa yang langsung kembali ke Indonesia namun sekarang semakin banyak  mahasiswa yang menetap antara satu sampai empat tahun untuk mendapatkan pengalaman kerja di Belanda," katanya dalam siaran persnya, Ahad, (5/3).

Sebagian besar warga negara  Indonesia yang studi di Belanda merupakan penerima beasiswa yang ditawarkan oleh Pemerintah Belanda maupun Pemerintah Indonesia . Di Saxion University of Applied Sciences, jumlah mahasiswa Indonesia merupakan jumlah ketiga terbanyak setelah mahasiswa dari Jerman dan Cina.

Belanda merupakan negara tujuan studi yang menarik bagi masyarakat Indonesia. Hampir 1.500 warga Indonesia menempuh pendidikan di negeri kincir angin tersebut setiap tahunnya.

Guna mendorong semakin banyaknya mahasiswa Belanda datang ke Indonesia dan mendukung perguruan tinggi  Indonesia untuk melakukan  internasionalisasi,  EP Nuffic melalui kantor perwakilannya, Nuffic Neso Indonesia  saat ini sedang dalam proses mempersiapkan layanan informasi studi di Indonesia yang akan diresmikan bulan April 2017.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Budaya dan Ilmu Pengetahuan Belanda Jet Bussemaker meresmikan Erasmus Training Centre di Jakarta. Lembaga ini selain dibentuk untuk  mendukung mobilitas siswa  juga berfungsi sebagai  wadah pelatihan profesional Indonesia.

Ia berharap Pusat Pelatihan Erasmus dapat mewujudkan kontak  orang ke orang dan mampu melakukan internasionalisasi pendidikan di kedua negara yakni Indonesia dan Belanda.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement