REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) adalah sebuah wadah aktivitas pemberdayaan masyarakat secara swadaya yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat. Saat ini jumlah Posdaya berkembang semakin banyak di daerah. Keberadaan Posdaya terkait dengan aktivitas keseharian masyarakat, dapat diterima oleh masyarakat dan selaras dengan program pembangunan yang dirancang oleh pemerintah.
Dwi Sadono dan Pudji Muljono dari Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (Fema) Institut Pertanian Bogor (IPB); serta Burhanuddin dari Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi Manajemen (FEM) IPB melakukan penelitian tentang pengembangan database kinerja Posdaya berbasis online.
Menurut Pudji Muljono, Posdaya merupakan gagasan baru guna menyambut anjuran pemerintah untuk membangun sumberdaya manusia melalui partisipasi keluarga secara aktif. Proses pemberdayaan itu diprioritaskan pada peningkatan kemampuan keluarga untuk bekerja keras mengentaskan kebodohan, kemalasan dan kemiskinan.
“Sasaran kegiatan yang dituju adalah terselenggaranya upaya bersama agar setiap keluarga mempunyai kemampuan melaksanakan delapan fungsi keluarga,” kata Puji Muljono dalam rilis IPB yang diterima Republika.co.id, Jumat (13/10).
Ia juga menyampaikan, untuk pengembangan Posdaya perlu penegasan kembali tujuan Posdaya, serta penyegaran anggota dan kadernya. Selain itu, mengintensifkan kegiatan sosialisasi posdaya kepada semua pihak seperti masyarakat, tokoh masyarakat, desa, pejabat kabupaten dan pemerintah daerah serta membangun jaringan usaha yang produktif dalam upaya pemberdayaan masyarakat.
Salah satu unsur terpenting penentu tingkat pertumbuhan Posdaya adalah kapasitas kader. Pada saat ini kajian tentang pengembangan kapasitas kader dan strategi pendampingan Posdaya untuk meningkatkan kualitas program pemberdayaan masyarakat belum pernah dilakukan oleh pihak manapun. “Hal ini akan lebih mudah dilakukan apabila terwujudnya database pemetaan kinerja Posdaya, apalagi dalam bentuk akses dan koneksi secara online,” ujarnya.
Hasil analisis menunjukkan website yang saat ini sedang dikembangkan dari sisi tampilan sangat menarik, mudah untuk dioperasikan dan item pertanyaan yang ada di website sangat sesuai dengan kegiatan yang ada di Posdaya. “Pengelola setuju jika pengisian website pendataan dan pemetaan Posdaya dilakukan secara online dan mereka sudah cukup mampu mengisi data dasar Posdaya secara online,” tuturnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, hasil pemetaan Posdaya menunjukkan bahwa tugas pokok dan fungsi pengelola sudah dilakukan, kerja sama dengan stake holder relatif masih terbatas, kegiatan yang umum masih di bidang pendidikan dan kesehatan, relatif kurang di bidang ekonomi dan lingkungan. “Diperlukan penjaminan pengelolaannya agar sistem online tersebut mudah diakses dan di-update datanya oleh Posdaya,” imbuhnya.