REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Empat mahasiswa Departemen Desain Produk Industri (Despro) ITS menciptakan alat musik gitar dari bambu dan rotan laminasi, yang diberi nama Gitar Bamboo. Fany Basa, salah seorang mahasiswa yang terlibat dalam pembuatan gitar menyatakan, kekayaan material alam di negeri ini menjadi inspirasi untuk menciptakan produk yang inovatif khas Indonesia.
Fany menjelaskan, keunggulan gitar ini adalah karena terbuat dari rotan dan bambu laminasi, sehingga lebih ringan dan tipis dibanding bahan sintetis pada umumnya. Selain itu, gitar yang diciptakan neserta tim ya itu dirasa Fany terlihat lebih estetis.
"Alhasil, karena menggunakan material beda dari gitar biasanya, suara yang dihasilkan yang berasal dari bahan bambu itu pun terdengar cukup khas," kata Fany di Surabaya, Senin (11/12).
Menurut Fany, salah satu kesulitan pembuatan produk ini terletak pada lengkungan yang harus dibuat dari bambu. Itu tak lain karena bambu bersifat keras dan memiliki banyak tulang, sehingga rawan pecah atau retak apabila digunakan untuk bagian lengkung.
Di samping itu, rotan yang berukuran cukup besar juga memerlukan treatment tersendiri agar bisa menciptakan bentuk yang unik, ujar Fany.
Primaditya, salah seorang dosen yang ikut membimbing dalam proyek ini berpendapat, proyek tersebut dijalankan karena tren industri produk kini mulai bergeser. Pergeseran yang dimaksud adalah saat ini yang lebih banyak diminati adalah produk yang menggunakan material alam yang lebih indah dan sustainable, dibanding material seperti plastik atau metal.
Selera pasar sekarang ini lebih mengarah ke hal-hal yang eksklusif dan tidak pasaran, kata Prima.
Prima menjelaskan, dalam pembuatan Gitar Bamboo tersebut, materialnya dipilih khusus supaya mencirikan Indonesia, yaitu rotan dan bambu petung, bambu yang diameternya paling besar dan hanya ada di Indonesia. Sementara, untuk teknologi pengolahan bambu dan rotan laminasi dibuat layaknya kerajinan buatan tangan, sehingga tidak menghilangkan ciri khas Indonesia.
Penggunaan teknologi ini untuk mempercepat dan mempermudah proses produksi skala besar, kata Prima.
Prima melanjutkan, ke depan dirinya akan bekerja sama dengan Industri Kecil dan Menengah (IKM) untuk produksi massal Gitar Bamboo, dengan transfer teknologi. Adapun saat ini, tambahnya, proyek gitar bambu berada di bawah program penelitian Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) yang dinaungi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).