REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Institut Pertanian Bogor (IPB) akan memperketat manajemen resiko acara yang akan diadakan tiap Lembaga Kemahasiswaan (LK). Rencana ini disampaikan pascakasus dua mahasiswa IPB yang tewas tenggelam di Sungai Ciapus, Bogor, Ahad (25/2), saat membersihkan diri usai mengikuti kegiatan upgrading Lembaga Dakwah Kampus Al Hurriyah IPB.
Rektor IPB, Arif Satria, mengatakan, dirinya sudah berkoordinasi dengan wakil rektor dan kemahasiswaan terkait rencana tersebut. "Kami akan briefing dengan LK kampus untuk memperketat manajemen resiko," ucapnya saat ditemui Republika.co.id di IPB International Convention Center, Bogor, Senin (26/2).
Nantinya, setiap acara yang akan diadakan LK harus melalui persetujuan pihak rektorat. Apabila manajemen resiko dirasa tidak kuat, Arif memastikan bahwa kegiatan tersebut tidak bisa diselenggarakan demi menjaga keamanan mahasiswa.
Menurut Arif, memperketat manajemen resiko memang tidak akan memastikan peristiwa serupa terjadi. Sebab, kejadian kemarin merupakan murni kecelakaan. Tapi, dengan lebih memperketat manajemen resiko, kegiatan LK bisa lebih terseleksi dari segi keamanan.
Arif tidak menampik, peristiwa kemarin merupakan di luar skenario penyelenggara. Sebenarnya tidak ada acara di sungai, hanya melintas. Kebetulan, peserta kotor abis kena lumpur.
"Mereka mau bebersih dan kebetulan menjelang pulang ada sungai. Mereka pun bersih-bersih di situ," tuturnya.
Kemudian, deodoran salah seorang peserta dengan nama Fadli terjatuh ke aliran sungai. Ia berupaya mengambil, tapi ternyata kondisi sungai dalam hingga sekitar lima meter. Fadli lalu tenggelam karena tidak bisa menjangkau permukaan.
Melihat Fadli tenggelam, Dandi berupaya membantu. Tapi sayang, keduanya kemudian tenggelam di sungai tersebut. Setelah dilakukan pencarian yang dibantu oleh pihak kepolisian, keduanya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Arif menjelaskan, kini, kedua korban sudah diberangkatkan ke rumah masing-masing. Sementara jenazah Dandi ke Sumatera Selatan, jenazah Fadli juga dibawa ke Sumatera Barat.
"IPB mengcover penuh pembiayaan pulang jenazah ke kampung halaman," ucapnya.