REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gelar doktor honoris causa (DHC) yang diterima Presiden ke-5 Indonesia Megawati Soekarnoputri dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) menjadi kebanggaan sekaligus motivasi bagi kader PDI Perjuangan. Penghargaan doktor honoris causa di bidang politik yang diberikan IPDN ini gambaran gambaran bagaimana sosok dan perjuangan Ibu Megawati dalam membangun demokrasi bangsa ini.
"Ini yang harus terus kita jadikan sebagai inspirasi sekaligus motivasi dalam menjaga dan terus memupuk semangat demokrasi yang berkebudayaan sebagaimana dicontohkan dalam sikap dan konsistensi Ibu Megawati," kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Barat Waras Wasisto dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Kamis (8/3).
Para kader PDI Perjuangan menyadari betul bahwa apa yang diterima Megawati itu merupakan buah dari dedikasinya untuk bangsa dan negara yang telah dilakukan secara ikhlas dan konsisten. Bendahara DPD PDI Perjuangan Jawa Barat ini mengungkapkan, di internal PDI Perjuangan berbagai penghargaan yang diterima Megawati ini tentu memotivasi kader untuk lebih semangat dan bekerja keras serta gotong royong dalam menyongsong momentum kompetisi Pilkada Serentak 2018 dan Pilpres serta Pileg 2019.
Khusus bagi kader PDI Perjuangan di Jabar dimana mereka menyaksikan langsung penganugerahan gelar di IPDN, kata Waras, dipastikan akan menjadi energi positif sekaligus stamina dalam menghadapi Pilkada Jabar, dimana PDI Perjuangan mengusung pasangan TB Hasanuddin dan Anton Charliyan. "Tidak ada hal lain yang bisa kami banggakan untuk bisa ditunjukkan kepada Ibu Ketua Umum selain sikap loyalitas dan kerja keras kami sebagai kader dalam mengabdi dan berdedikasi," ujar Waras.
Hari ini Megawati menerima penghargaan akademik gelar doktor honoris causa dari IPDN. Gelar kehormatan ini diberikan bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional pada Kamis ini, di Kampus IPDN, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
IPDN memberikan gelar doktor kehormatan sebagai pengakuan kenegarawanan Megawati, sosok yang berpengetahuan luas mengenai politik dan pemerintahan serta konsisten menegakkan demokrasi dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Megawati dianggap sebagai sosok yang meletakkan dasar kebijakan desentralisasi yang berkesinambungan untuk Indonesia Raya.
Sebelumnya, Megawati juga sudah menerima enam gelar doktor honoris causa, yakni dari Universitas Waseda, Tokyo, Jepang (2001); Moscow State Institute of International Relation, Rusia (2003); Korea Maritime and Ocean University, Busan, Korsel (2015); Universitas Padjadjaran (2016); Universitas Negeri Padang (2017); dan Mokpo National University, Mokpo, Korsel (2017).