REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pada seleksi penerimaan mahasiswa baru (PMB) Universitas Islam Indonesia (UII) 2018/2019, terdapat laporan dari calon mahasiswa dan orang tua berkenaan upaya penipuan menggunakan media telpon atau sms. Penipuan mengatasnamakan Wakil Rektor UII, Ilya Fadjar Maharika atau Panitia PMB UII.
Modus penipuan yang dilakukan melalui telpon atau sms itu setidaknya menggunakan sejumlah cara. Di antaranya menanyakan konfirmasi data pendaftar, meminta nomor telpon orang tua dan memberitahu sejumlah informasi.
Mulai dari informasi diterima sebagai calon mahasiswa baru, diminta melakukan tes sebagai formalitas, mendapatkan jatah kepengurusan rektor, mengaku memiliki kuota kursi, mendapat tempat, menggantikan calon mahasiswa yang melakukan pengunduran diri.
Penipuan dilakukan pula dengan menawarkan penelfon bisa membantu masuk atau meluluskannya sebagai calon mahasiswa baru ke UII. Memberi tahu penelfon mengenal orang dalam UII, bila setuju ketentuan penelfon meminta menghubungi nomor tertentu.
Kemudian, orang itu meminta melakukan transfer ke nomor rekening tertentu, baik sebelum maupun sesudah dinyatakan diterima. Lalu, penipu menyampaikan SK Rektor palsu yang menginformasikan pembayaran registrasi pertama dapat diangsur sesuai dengan kemampuan.
"Apabila pendaftar atau calon mahasiswa baru UII menerima telfon atau sms dengan ciri-ciri tersebut di atas, dapat dipastikan informasi tersebut adalah penipuan," kata Ketua PMB UII kepada Republika, Selasa (13/3).
Dalam pelaksanaan seleksi PMB, ia menegaskan UII tidak pernah memberikan wewenang kepada seseorang atau lembaga, untuk merekomendasikan seseorang membantu pelaksanaan tes masuk. Baik dengan pembayaran sejumlah uang maupun tidak.
Seleksi PMB UII hanya dilakukan melalui pola seleksi Computer Based Test (CBT), Paper Based Test (PBT), Penelusuran Siswa Berprestasi (PSB) dan Penelusuran Hafiq Alquran (PHA). Tidak ada jalur lain untuk dapat diterima sebagai calon mahasiswa baru UII.
Pengumuman seleksi penerimaan mahasiswa baru UII hanya akan disampaikan melalui laman resmi admisi di http://admisi.uii.ac.id/login.php. Jika menerima informasi seperti di atas, dapat melakukan konfirmasi ke email [email protected].
Arief menekankan, UII sendiri hanya akan menghubungi melalui nomor telpon institusi, kantor atau landline di (0274) 898 444. Menurut Arief, proses seleksi dan registrasi PMB UII tidak pernah diberitahukan melalui telfon atau sms.
"Proses seleksi dan registrasi PMB UII tidak pernah diberitahukan melalui telfon atau sms yang mengatasnamakan pimpinan (Ilya Fadjar Maharika) atau nama pimpinan lainnya, serta meminta transaksi keuangan dengan tujuan nomor rekening nama pribadi," ujar Arief.
Ia menambahkan, pembayaran pendaftaran dan registrasi calon mahasiswa baru UII tidak melalui nomor rekening. Menindaklanjuti adanya laporan penipuan itu, UII telah membentuk tim investigasi dan bekerjasama dengan pihak Kepolisian.
UII menilai, upaya-upaya atau cara yang dilakukan oknum-oknum tersebut telah menciderai marwah dunia pendidikan. Terlebih, lanjut Arief, UII sebagai kampus yang bernafaskan Islam tidak hanya memberikan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan.
"Tapi, UII juga berkomitmen mencetak generasi penerus bangsa yang unggul dan bermoral," kata Arief.