REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB). Dua tim delegasi IPB dalam ajang Widyatama on Debate Competition (Wondetion) berhasil memboyong juara pertama dan juara kedua sekaligus.
Wondetion merupakan kompetisi debat mahasiswa tingkat nasional yang diadakan oleh Universitas Widyatama, Bandung. Kompetisi debat yang digelar 17-18 April 2018 itu mengangkat topik “Entertain Business: Let’s Do Business Based What We Love".
Juara pertama diraih oleh tim IPB yang beranggotakan Habibul Fuadi Hanif (Departemen Teknik Mesin dan Biosistem), Latiful Akbar dan Apip Nurdin (Departemen Biologi). Juara kedua diraih oleh Ilhamda El Zuhri (Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat), Futiha Hikmatul Husna (Departemen Biokimia), dan Zulfa Fauziah (Departemen Manajemen). Mereka berhasil mengalahkan lawan-lawan dari perguruan tinggi lainnya hingga sampai di babak grand final.
“Cukup menantang sekali ketika kita mengikuti lomba yang materinya cukup menarik dan asing karena berkaitan dengan ekonomi, marketing, bisnis, dan manajemen. Alhamdulillah kami mampu mengalahkan tim-tim lawan dari babak penyisihan hingga ke babak semifinal. Dan serunya, di final kami bertemu IPB melawan IPB,” ujar Ilham peserta yang berhasil meraih juara kedua dalam kompetisi ini, dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (2/5).
Ia menambahkan, topik dan mosi perdebatan ini sangat menarik. Perlombaan ini diharapkan mampu memberikan kontribusi positif bagi kemajuan pendidikan serta meningkatkan kesadaran mahasiswa untuk tanggap terhadap isu-isu maupun perkembangan terbaru tentang keilmuan ekonomi dan pengetahuan tentang pengembangan bisnis pasar di Indonesia.
Habibul menambahkan, pengetahuan dan wawasan tentang perekonomian, strategi bisnis, dan marketing penting untuk mahasiswa dari jurusan manapun. Menjadi juara dalam kompetisi ini merupakan kebanggaan tersendiri. “Pengalaman ini akan menjadi wadah interaksi ilmiah antarpelajar Indonesia dalam pengembangan ekonomi kreatif dan strategi bisnis,” ujar Habibul.