Kamis 07 Jun 2018 14:16 WIB

Mahasiswa STPP Tebas Satu Akar Masalah Pertanian di Klaten

Mereka membantu menentukan rincian anggaran baru dari uang yang dikelola UPJA.

Rep: Eric Iskandarsjah/ Red: Yusuf Assidiq
Mahasiswa pendampingan dari STPP Magelang bersama perangkat Desa Sidowayah.
Foto: Dokumen.
Mahasiswa pendampingan dari STPP Magelang bersama perangkat Desa Sidowayah.

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Sepuluh mahasiswa pendampingan dari Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Magelang Jurusan Penyuluhan Pertanian di Yogyakarta yang berada di Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah, baru saja menyelesaikan kegiatan penyuluhan keduanya di Desa Sidowayah.

Masih bertajuk Optimalisasi Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) wilayah setempat, para mahasiswa dan mahasiswi STPP kali ini memberikan kontribusi berupa Rancangan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang disahkan dalam Rapat Pengurus, Selasa (5/6) malam

Kepala Desa Sidowayah sekaligus Pembina UPJA Taju Nusantara, Hapsoro, mengatakan setelah sebelumnya sukses dengan penyuluhan terkait administrasi dan pembukuan UPJA yang melibatkan partisipasi aktif dari seluruh komponen pelaku usaha pertanian, baik dari dalam maupun luar UPJA, kali ini mahasiswa STPP Magelang Jurusan Penyuluhan Pertanian di Yogyakarta kembali memecah satu batu cadas penghambat berkembangnya pertanian di Desa Sidowayah.

"Di dalam rancangan AD/ART, para mahasiswa bukan hanya menegaskan terkait pelaksanaan usaha pertanian yang sudah dilaksanakan oleh UPJA, namun juga memberikan inovasi-inovasi baru dalam pertanian di Desa Sidowayah," ujar Hapsoro, dalam siaran pers.

Sebelumnya, para pengurus UPJA Taju Nusantara tidak pernah mendapatkan anggaran kompensasi yang berarti selama lima tahun mengabdikan diri dalam usaha pengelolaan jasa alsintan. Padahal, selama menjadi pengurus UPJA, terdapat banyak tanggung jawab yang seringkali mengharuskan para pengurus untuk mengeluarkan uang pribadi guna menunjang kelangsungan organisasi.

Sejak ditetapkannya AD/ART yang dipelopori oleh mahasiswa STPP Magelang Jurusan Penyuluhan Petanian di Yogyakarta ini, untuk pertama kalinya, para pengurus UPJA akan mendapatkan anggaran sebesar 25 persen dari hasil pengelolaan Alsintan dibawah UPJA, di luar anggaran pembayaran jasa kepada operator. Selain anggaran kompensasi untuk pengurus, AD/ART juga menganggarkan lima persen untuk kontribusi dana Anggaran Asli Desa yang dikelolsa oleh BUMDes.

"Saya sangat lega para mahasiswa STPP bisa membantu menentukan rincian anggaran baru dari uang yang dikelola UPJA, karena hal tersebut sudah meluruskan banyak persepsi yang selama ini ada di ada di lingkungan usaha pertanian. Semoga dengan adanya AD/ART ini, usaha pertanian di Desa Sidowayah mampu berkembang dengan lebih pesat lagi," katanya.

Di bawah arahan dan dukungan dari salah satu dosen pembimbing dari STPP Magelang Jurusan Penyuluhan Pertaian di Yogyakarta, Amie Sulastiyah, kesepuluh mahasiswa pendampingan di Kecamatan Polanharjo dengan ini sudah melaksanakan dua penyuluhan terkait optimalisasi kinerja UPJA Desa Sidowayah, dan masih dipercaya lagi untuk mengerjakan AD/ART Gapoktan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement