REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Program Studi Teknologi Informasi Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta mengadakan seminar dan workshop sistem pembelajaran daring (SPADA), di hall Baroroh Baried Unisa, Senin (7/8). Pembelajaran daring tersebut dikenal dengan nama Sistem Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka dan Terpadu (SPADA Indonesia).
"Dimaksudkan untuk meningkatkan akses belajar mahasiswa di seluruh Indonesia terhadap mata kuliah bermutu dari perguruan tinggi atau dosen yang bermutu pula," kata Wakil Rektor I Unisa Yogyakarta, Taufiq Qurrahman, dalam sambutannya.
Karena itu, workshop ini merupakan agenda strategis Unisa dalam menghadapi tantangan pendidikan, salah satunya pembelajaran daring. Dikatakannya, saat ini Unisa sudah melakukan pembelajaran daring, tapi belum optimal.
"Pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan skill dosen dalam memperluas akses pendidikan terkait pembelajaran daring," kata Taufiq.
Workshop ini juga bertujuan untuk persiapan pengajuan hibah SPADA 2019, sekaligus efisiensi metode pembelajaran Unisa Yogyakarta. Unisa dapat terlibat langsung dan masuk dalam wadah di agregator SPADA sehingga dapat terhubung dalam sebuah jaringan pembelajaran daring bersama kampus-kampus lain se-Indonesia.
Sebagai narasumber workshop, yakni dari Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristek Dikti (Chan) Rangga Firdaus. Seminar dan workshop ini selain diikuti oleh seluruh dosen Unisa Yogyakarta, juga guru SMA/SMK se DIY.