REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta kembali memberangkatkan Tim Bantuan Medis ke Lombok, NTB, untuk membantu korban musibah gempa. Kali ini, tim berjumlah delapan orang terdiri dari satu dokter anestesi, satu dokter obsgyn, satu dokter bedah anak, satu perawat dan dua dokter umum, serta dua supir.
Tim akan bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Lombok Utara. Itu sesuai koordinasi pihak terkait dan sesuai arahan yang telah dibuat tim medis tahap satu.
Rektor UII, Fathul Wahid mengatakan, pemberangkatan itu merupakan yang kedua. Bahkan, Senin (13/8) ini, UII rencananya akan memberangkatkan Tim Psikolog UII untuk mengobati trauma healing korban gempa Lombok.
Fathul Wahid menegaskan, UII akan terus memantau kondisi korban gempa di Lombok bahkan hingga tahap pemulihan. Ia menekankan, ini merupakan bentuk ikhtiar lanjutan untuk terus membantu para korban gempa Lombok.
"Insya Allah UII akan terus memantau dan jika memang masih diperlukan kami akan bentuk tim lagi untuk diberangkatkan," kata Fathul.
Ia menjelaskan, UII siap membantu penanganan gempa di Lombok hingga tahap pemulihan. Untuk itu, Fathul mengimbau tim-tim senantiasa menjaga stamina, dan siap membantu pemulihan.
"Yang terpenting saat ini kami fokus di tahap tanggap darurat terlebih dulu," ujarnya.
Dekan Fakultas Kedokteran UII, Linda Rosita menerangkan, pemberangkatan ini merupakan panggilan kemanusiaan yang harus dipenuhi. Harapannya, dapat meringankan penderitaan saudara-saudara di Lombok.
"UII akan terus memantau perkembangan di Lombok dan akan mengirimkan bantuan lainnya," kata Linda.