REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir akan menggencarkan sosialisasi terkait beberapa perubahan seleksi mahasiswa baru tahun 2019. Sosialisasi dinilai penting agar informasi terkait seleksi penerimaan mahasiswa baru dipahami secara menyeluruh oleh semua calon mahasiswa.
"Sosialisasi sudah mulai. Tahap sosialisasi jadi penting supaya mereka lebih paham," kata Nasir usai diskusi 4 Tahun Kerja Pemerintah Jokowi-JK di Auditorium Gedung 3 Kementerian Sekretariat Negara, Selasa (23/10).
Nasir menyampaikan, nantinya panitia juga akan memberi afirmasi bagi calon mahasiswa yang tidak mampu membayar biaya pendaftaran Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN). Sehingga nanti calon mahasiswa yang bersangkutan tidak perlu membayar Rp 200 ribu untuk mendaftar tes UTBK.
Prosedurnya, kata dia, calon mahasiswa yang merasa tidak mampu harus melampirkan surat keterangan untuk menjadi dasar pertimbangan panitia. "Tapi kami mungkin panitia akan membayar biaya pendaftaran tes hanya satu kali saja," jelas Nasir.
Terkait kuota pemberian afirmasi bagi calon mahasiswa, tambah dia, kemungkinan akan disesuaikan dengan kuota Bidikmisi. Namun terkait itu dia mengaku masih akan dikaji lebih detail lagi.
"Kami akan bahas itu lagi nanti, kemungkinan otomatis dengan kuota Bidikmisi," ungkap Nasir.
Diketahui, Kemenristekdikti akan mengubah pola seleksi pada jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada tahun 2019. Nantinya, tes pada jalur SBMPTN hanya akan digelar melalui ujian tulis berbasis komputer (UTBK) yang digelar di tes centre. Skor UTBK tersebut akan menjadi modal untuk mendaftar ke salah satu PTN atau prodi yang diinginkan.
Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Prof Ravik Karsidi menerangkan, UTBK akan digelar sebanyak 24 kali pada periode Maret sampai Juni tahun 2019. Adapun untuk lokasi tes, direncanakan akan digelar di 85 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang berada di seluruh Indonesia.
"Belum ada jadwal pasti, tapi kami berencana menggelar UTBK pada hari Sabtu dan Minggu, pagi dan sore, menyesuaikan jadwal libur sekolah siswa. Terlebih pada Maret sampai Juni itu mereka (calon mahasiswa) masih menyandang status sebagai siswa dan mungkin disibukkan dengan persiapan ujian akhir juga," jelas Ravik dalam konferensi pers Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Negeri Tahun 2019 di Gedung Kemenristekdikti, Jakarta, kemarin.