Senin 03 Dec 2018 20:26 WIB

Sorghum, Si Serealia Lokal Mampu Kurangi Risiko DM Tipe 2

Tak banyak yang tahu nutrisi yang dikandung foodbar dipasaran tak 100 persen sehat.

Rep: Wilda Fizriyani / Red: Agus Yulianto
Penelitian mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) berhasil mengalahkan ratusan kampus lain di ajang yang diadakan oleh PT. Nutrifood.
Foto: dok. Pribadi
Penelitian mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) berhasil mengalahkan ratusan kampus lain di ajang yang diadakan oleh PT. Nutrifood.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Snackbar atau foodbar sepertinya sudah menjadi tren cemilan tersendiri di pasaran. Selain enak, makanan ringan ini dianggap sehat untuk dikonsumsi siapapun. Bahkan, beberapa merek sangat menonjolkan nilai diet sehat di makanan tersebut.

Nyatanya, tak banyak yang tahu kebanyakan nutrisi yang dikandung snackbar atau foodbar dipasaran tak 100 persen sehat. Dengan kata lain, tidak semua individu dapat mengonsumsi makanan ringan tersebut. Sebab, kandungan gula di dalamnya ternyata cukup tinggi sehingga kurang cocok dinikmati bagi penderita diabetes mellitus tipe 2.

Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), Universitas Brawijaya (UB), Nur Avidha Surayya menjelaskan, foodbar di pasaran biasanya terbuat dari beras dan gula jenis glukosa sirup. Namun, kandungan gula pada makanan tersebut bisa mencapai skala 100. "Itu lumayan tinggi," kata Vidha saat ditemui Republika.co.id, di UB Kota Malang, Senin (3/11).

Melihat situasi tersebut, Vidha dan lima mahasiswa FTP lainnya mencoba mencari solusi lain. Lima mahasiswa lainnya yakni Elinna Primadiani, Maulidia Hilali, Elvia Rahmawati, Anggara Nur Rushydi dan Jamaluddin Asy-syauqi. Mereka berupaya meneliti bahan makanan apa yang cocok dikonsumsi dalam bentuk snackbar atau foodbar