REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tantangan dan peluang mahasiswa dalam persaingan global sangat tinggi. Oleh karena itu diperlukan mahasiswa yang kreatif, inovatif dan produktif. Mahasiswa di Indonesia merupakan aset sumber daya manusia (SDM) untuk menjalankan pembangunan bangsa di masa yang akan datang.
Sejalan dengan program pemerintah yang fokus pengembangan SDM, Direktorat Kemahasiswaan, Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti, melaksanakan kegiatan Penyamaan Persepsi untuk Calon Reviewer tahun 2019. Kegiatan ini diselenggarakan di kampus UNY, Yogyakarta, 25-26 Januari 2019.
Rektor UNY, Sutrisna Wibawa dalam sambutannya mengatakan pentingnya Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) sebagai upaya mengembangkan mahasiswa yang unggul dan berdaya saing. “Program Kreativitas Mahasiswa merupakan program yang strategis di setiap perguruan tinggi,” kata Sutisna dalam rilis yang diterima Republika.co,id, Sabtu (26/1).
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Prof Ismunandar mengatakan, kegiatan Penyamaan Persepsi diikuti oleh 100 orang dosen dari perwakilan perguruan tinggi di Indonesia. Ismunadar mengatakan pentingnya pengembangan softskill dan prestasi mahasiswa di Indonesia. “Melalui Program Kreativitas Mahasiswa, ide dan inovasi akan lahir,” ujarnya.
Ismunandar menjelaskan tentang 4C yang harus dimiliki, yaitu Critical Thiking, Creative Thinking, Colaboration, dan Communication. Ia berharap Program Kreativitas Mahasiswa dapat mendorong inovasi dan pemikiran baru untuk Bangsa Indonesia.
Ismunadar menambahkan pentingnya adatif dan implementasi terhadap revolusi industri tahap 4. Selain itu, saat ini perguruan tinggi juga didorong untuk mengembangkan perkuliahan daring. Perkuliahan berbasis teknologi dapat dilakukan pada mata kuliah daring maupun proses pembelajaran daring. “Semoga apa yang kita lakukan akan memberikan manfaat yang baik untuk bangsa dan negara ke depannya,” tutur Ismunandar.
Pada sesi diskusi, salah satu peserta, Mahlus Ali dari Universitas Lampung mengatakan, ia pernah juara Pekan Ilmiah Nasional (Pimnas), yakni meraih medali perak, dan mendapatkan penghargaan serta melanjutkan studi dengan beasiswa double degree.
Peserta lain, Gita dari STKIP Muhammadiyah Sampit juga merasa bangga dan terharu karena membimbing Mahasiswa sampai masuk ke Pekan Ilmiah Nasional yang mendapatkan emas. “Pengalaman tersebut menjadi lesson learn yang baik untuk contoh perguruan tinggi lainnya, bahwa Pimnas jg bisa diikuti oleh perguruan tinggi secara merata,” papar Ismunandar.
Nara sumber kegiatan tersebut diantaranya: Misbah Fikrianto (Kasubdit Penalaran dan Kreativitas, Kemenristekdikti), Prof Ronny (IPB), Bandung AS (ITS), Sukinah (UNY), Tendy (ITB), Dwi Indwiani (UGM). Misbah Fikrianto mengatakan, pada tahun 2019, proposal PKM tembus diatas 45 ribu. “Hasil ini merupakan jumlah yang luar biasa,” ujarnya. Proposal tersebut nantinya akan direview dan sampai pada puncaknya di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional. “Kita berharap, mahasiswa di Indonesia semakin berprestasi dan memiliki kreativitas untuk berdaya saing,” tutur Misbah Fikrianto.