REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM) berkomitmen menjadi World Class Teaching Hospital. Hal itu disampaikan Direktur RSA UGM, Arief Budiyanto, saat memberi sambutan peringatan milad ketujuh RSA UGM.
Arief menekankan, komitmen itu akan diwujudkan RSA UGM dengan terus membangun kolaborasi dan kerja sama tingkat internasional. Tak hanya itu, RSA UGM juga berupaya untuk membenahi tata kelola manajemen rumah sakit. RSA UGM juga akan memberikan layanan kesehatan yang sesuai standar. Hal itu dibuktikan dengan sertifikasi Akreditasi Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (Snars) dan Kars dengan predikat paripurna.
Demi meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia rumah sakit, ia mengaku akan mengirimkan tenaga medis ke rumah sakit pendidikan luar negeri National Taiwan University Hospital (NTUH). Selain itu, RSA UGM juga tentu menghadirkan ahli-ahli bidang kesehatan baik dari dalam maupun luar negeri. Hal itu perlu dilakukan demi meningkatkan keterampilan dan pengetahuan bidang medis.
"Budaya pelayanan kesehatan kualitas ini diharap dapat diimplementasikan di RSA UGM, sehingga akreditasi yang diterima bukan sekadar sertifikat," kata Arief.
Ia mengungkapkan, capaian kinerja manajemen pada 2018 ditunjukkan berbagai penghargaan yang diterima staf madis dan nonmedis lokal hingga internasional. Mulai penghargaan Balai Bahasa DIY sampai Persi Award. Pada kesempatan itu, RSA UGM turut mendeklarasikan diri sebagai rumah sakit yang ramah lingkungan dengan mendukung Go Green dan meresmikan satu layanan baru bernama OK IGD.
Rektor UGM, Panut Mulyono, mengaku akan terus mendukung usaha-usaha yang akan dilakukan RSA UGM untuk mengejar World Class Teaching Hospital. Ia berharap, semua usaha yang dilakukan bisa berbuah manis.
Panut meyakini, impian-impian itu dapat segera diwujudkan melihat bidang studi di UGM yang komprehensif. Karenanya, ia berterima kasih atas kerja sama luar biasa yang selama ini telah terjalin.
"RSA UGM diharapkan bisa terus berkembang hingga bertaraf internasional," ujar Panut.