REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta membuat kode QR untuk tanaman besar dan tanaman unik di tempat wisata Gunung Api Purba (GAP), Nglanggeran, Gunungkidul, DIY. Kode QR ini akan mempermudah wisatawan untuk mengetahui nama-nama tanaman.
“QR code ini bisa menjadi informasi akurat bagi para wisatawan, untuk mengetahui nama-nama tanaman baik dalam nama yang memasyarakat maupun nama ilmiahnya, serta manfaatnya," kata Ketua KKN Tematik 99 UIN Suka, Shalahudin al-Ayyubi, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (13/8).
Ia menjelaskan, cara menggunakannya sangat sederhana yakni dengan melakukan pemindaian terhadap kode QR yang telah disediakan di depan tiap-tiap tanaman. Setelah dipindai, akan muncul informasi soal tanaman tersebut.
“Kita tinggal scan, QR yang di depan tanaman itu. Kita kasih papan, agar masyarakat bisa enak. Oh, jadi ini tanaman ini, informasinya begini-begini, seperti itu,” ucap dia.
Ayyub bersama 29 Tim KKN lainnya, berhasil mengidentifikasi sekitar 102 tanaman dalam kurun waktu dua pekan. Kriteria tanaman yang difokuskan untuk kode QR saat ini yakni tanaman besar, tanaman yang ada di tempat peristirahatan dan tanaman unik.
"Ada sekitar 20-an yang dipasang, QR code di pasang pada tanaman-tanaman yang besar kaya nangka biar terlihat jelas oleh wisatawan. Juga dipasang dekat tempat peristirahatan dan tanaman yang langka, seperti Fagraea ceylanica,” lanjut Ayyub.
Selain kode QR, ada lima program kerja (proker) lain untuk mengembangkan wisata edukasi di Nglanggeran. Kelimanya yakni Herbarium Corner, Website, Video Dokumenter, Booklet, dan Infografis.
Ayyub berharap karya-karya KKN Tematik UIN Suka ini dapat dikembangkan menjadi suatu tempat wisata edukasi. Tentunya, akan memberikan wawasan yang luas kepada pengunjung.
“Semoga semua tanaman selama masa KKN ini selesai diberi QR code," ujar Ayyub.