REPUBLIKA.CO.ID, SPANYOL - - Institut Tazkia mengadakan kerja sama dengan Universitat Jaume I yang berlokasi di Castellon, derah timur Spanyol, Rabu (18/9). Kerja sama ini dapat memberikan peluang bagi dosen dan mahasiswa supaya dapat berinteraksi dalam Tridharma pendidikan di level internasional.
Provinsi Castellon merupakan provinsi di bawah regional Valencia yang berdekatan dengan Provinsi Alicante. Kampus Jaume I didirikan pada tahun 1991, memiliki kampus seluas 18 hektare dan 15.000 mahasiswa. Jarak kampus ini ke Granada dimana terletak istana AlHambra di masa kejayaan Andalusia adalah lima jam dengan mobil menyisiri pantai.
Rektor Jaume I, Eva Alcon Soler mengatakan, bahwa kampusnya memang sedang melebarkan sayap ke dunia internasional. Dia sangat mendukung kalau dosen dan mahasiswa di kampusnya mengadakan riset yang berkenaan dengan keuangan atau industri beretika (keuangan syariah dan industri halal).
Emili Tortosa-Ausina yang merupakan guru besar di kampus tersebut mengungkapkan bahwa walaupun dia bukan Muslim tapi dia sudah lama menekuni penelitian tentang keuangan korporasi syariah sejak tahun 2012 yang lalu. Baginya, penelitian di bidang syariah sangat bermanfaat dan dibutuhkan.
Dalam pesan elektroniknya dari Spanyol, Murniati Mukhlisin mengharapkan, kerja sama ini dapat memberikan peluang bagi dosen dan mahasiswa supaya dapat berinteraksi dalam Tridharma pendidikan di level internasional. "Kerja sama yang digagas meliputi joint student’s supervision, joint-research, joint-conference, dan double degree serta Erasmus scholarship," ujar dia dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id.
Murniati menghimbau agar para peneliti keuangan syariah meluaskan konteksnya di luar Indonesia." "Baiknya disandingkan dengan studi kasus negara lain supaya dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi Indonesia," ujarnya.
Untuk anggaran tahun ajaran baru di Kampus Tazkia, Murniati mengatakan,
bahwa ada peningkatan yang cukup signifikan terutama dalam bidang penelitian guna memperbaiki kualitas menuju SDM Unggul.