Rabu 23 Oct 2019 21:02 WIB

Naikkan Ranking, Unisba Genjot Publikasi Penelitian

Saat ini posisi Unisba berada di peringkat 44.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Prof Peter Davey dari School Enviromental Science Grith University (kiri) dan Prof Cherian George dari Hongkong Babtist University (kanan) hadir pada Bandung Annual International Conference (BAIC) yang digelar LPPM Universitas Islam Bandung (Unisba), di Hotel Grand Tjokro, Kota Bandung, Rabu (23/10).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Prof Peter Davey dari School Enviromental Science Grith University (kiri) dan Prof Cherian George dari Hongkong Babtist University (kanan) hadir pada Bandung Annual International Conference (BAIC) yang digelar LPPM Universitas Islam Bandung (Unisba), di Hotel Grand Tjokro, Kota Bandung, Rabu (23/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Universitas Islam Bandung (Unisba) kembali menggelar simposium internasional SiRes dan SoRes yang kedua atau 2nd Bandung Annual International Conference (BAIC) yang terindeks Scopus dan Web of Science di Hotel Grand Tjokro, Rabu (23/10). Tahun ini, seminar mengkhususkan pada kesehatan dan farmasi dalam rumpun tersendiri.

Menurut Wakil Rektor III Asep Ramdan Hidayat, melalui seminar publikasi internasional ini, Unisba berharap bisa terus menggenjot rangking dalam publikasi ilmiah agar terus ada peningkatan di 2019 ini. Karena, tahun sebelumnya Unisba berada di peringkat 72 kemudian berkat publikasi naik menjadi 44. 

"Kan peringkat perguruan tinggi itu salah satunya dilihat dari jumlah penelitian yang terpublikasi baik nasional maupun internasional," ujar Asep kepada wartawan.

Unisba pun menargetkan kenaikan pangkat pada semua dosen agar terus berjenjang agar jabatan lector tak terlalu gemuk. Yakni, dengan mendorong para dosen melakulan penelitian dan mempublikasikan ke jurnal internasional untuk mempermudah persyaratan dari lector ke lector kepala.

"Unisba terus mendorong kenaikan jabatan fungsional dari lector ke lector kepala. Salah satu yang dilakukan, mendorong pelatihan dan Internasional conference agar terpublikasi," katanya.

Ketua LPPM Unisba Atie Rachmiatie mengatakan, pergguran tinggi yang mendapatkan nilai akreditasi A salah satunya, di tuntut untuk menggelar seminar internasional, mendapatkan akreditasi internasional, mahasiswa internasional hingga penelitian kerja sama dengan asing.

Oleh karena itu, ke depan Unisba akan membuat asrama yang disediakan untuk mahasiswa asing dari luar. Sedangkan untuk menggenjot penelitian civitas akademika Unisba dengan kampus dari luar negeri, mulai tahun ini Unisba menyiapkan uang bantuan penelitian untuk 10 judul penelitian, masing-masing mendapatkan Rp 50 juta.

"Syarat mendapat hibah penelitian itu dosen kami harus bekerja sama dengan peneliti internasiona. Ini baru tahun ini skema joint research-nya," katanya.

Atie mengatakan, tujuan dari penyelenggaraan kegiatan ilmiah BAIC adalah untuk memberikan kesempatan pada akademisi dan praktisi di Indonesia, negara Asean dan dunia. Terutama, untuk mendiskusikan berbagai isu kontemporer terkait manajemen pengelolaan alam dan ilmu sosial. Selain itu, konferensi ini digelar untuk memberikan ruang bagi publikasi hasil riset berkualitas tinggi dari semua bidang.

"Target dari hasil konferensi internasional ini prosiding yang diterbitkan dapat terindeks scopus dan web of sciencen sehingga rangking Indonesia dalam publikasi ilmiah terus meningkat," paparnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement